Suara.com - Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi menuturkan, dengan masuknya PT Bali Bintang Sejahtera Tbk (BOLA) atau yang dikenal Bali United di BEI dapat menjadikan Bali United semakin kuat dari segi permodalan.
Dengan melihat potensi tersebut, Inarno berharap klub bola lain yang ada di Indonesia turut mengikuti langkah Bali United untuk masuk ke pasar modal.
"Kami harap perusahaan sejenis dari klub bola lain bisa ikut turut melantai mengikuti Bali Bintang Sejahtera untuk meramaikan pasar modal Indonesia dan sepakbola di negara tercinta ini," ujar Inarno Djajadi, Senin (17/6/2019).
Inarno menuturkan, Bali United merupakan perusahaan yang memiliki fasilitas dan aset yang cukup besar. Salah satu aset yang dimiliki perseroan diantaranya merchandise store, akademi, radio dan marketing agency.
Baca Juga: Melantai di BEI, Saham Bali United Kena Auto Reject Atas
Dengan masuknya Bali United ke pasar modal, dapat menjadi sarana untuk menggalang dana segar yang bersumber dari investor dan masyarakat umum.
Selain itu, Inarno berpesan Bali United sebagai perusahaan yang tercatat di BEI untuk lebih mengelola perusahaannya secara profesional, transparan serta akuntabel.
"Kami harapkan setelah tercatatnya PT Bali Bintang Sejahtera Tbk, perusahaan dapat terus menerapkan prinsip-prinsip pengelolaan perusahaan yang baik," terangnya.
Untuk diketahui, induk usaha klub Bali United ini menawarkan sebanyak 2 miliar lembar saham atau 33,33% sahamnya ke publik melalui mekanisme penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO). Dengan demikian perusahaan akan memperoleh dana senilai Rp 350 miliar.
Dana ini akan digunakan untuk belanja modal seperti pengembangan fasilitas, perekrutan pemain atau pelatih, penyelenggaraan acara, pengembangan akademi dan ekspansi outlet Bali United Store.
Baca Juga: Ryuji Utomo Blunder, Persija Berlutut di Markas Bali United
Kegiatan utama perusahaan saat ini dibagi dalam tiga segmen, mencakup manajemen klub sepak bola profesional, sport agency dan kafe atau restoran.
Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek yakni PT Kresna Sekuritas dan PT Buana Capital Sekuritas Indonesia.