Suara.com - Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan uji coba kendaraan dengan menggunakan bahan bakar biodiesel 30 persen (B30).
B30 ini merupakan bahan bakar campuran solar dengan bauran minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO) dengan komposisi 70 persen solar dan 30 persen bauran CPO.
Launching Road Test B30 ditandai dengan pelepasan keberangkatan 3 unit truk dan 8 unit kendaraan penumpang berbahan bakar B30 yang masing-masing akan menempuh jarak 40 ribu dan 50 ribu kilometer.
"Road test B30 ini bukan uji jalan saja tetapi juga mempromosikan kepada masyarakat bahwa penggunaan bahan bakar B30 performa termasuk akselerasi kendaraan tidak turun dan perawatannya tidak memakan biaya tambahan yang besar," kata Menteri ESDM Ignasius Jonan dalam pelepasan Road Test B30, di Halaman Kementerian ESDM, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (13/6/2019).
Baca Juga: Kasus Suap PLTU Riau-1, MenESDM Ignasius Jonan Diperiksa KPK
Adapun dalam road test ini, kendaraan penumpang akan menempuh rute Lembang - Cileunyi - Nagreg - Kuningan - Tol Babakan - Slawi - Guci - Tegal - Tol Cipali - Subang - Lembang sejauh 560 km per hari.
Sedangkan truk menempuh rute Lembang - Karawang - Cipali - Subang - Lembang sejauh 350 km per hari.
"Sekali lagi road test ini bukan waktu, road test agar engine dapat diterima B30," tutur Jonan.
Road test penggunaan B30 ini tidak hanya dilaksanakan pada kendaraan darat bermesin diesel. Dalam waktu dekat, pengujian sejenis juga akan dilakukan pada kereta api, angkutan laut, dan alat berat di pertambangan.
Dari mandatori B30 ini, diharapkan konsumsi biodiesel dalam negeri di 2025 akan meningkat hingga mencapai 6,9 juta kilo liter.
Baca Juga: Jonan Temui Inpex di Jepang, Blok Masela Disepakati Usai Mangkrak 20 Tahun
Untuk diketahui, konsumsi biodiesel pada tahun 2018 telah mencapai 3,8 juta kilo liter, dimana implementasi B20 telah dilakukan secara luas.