Suara.com - Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra memprediksi nilai tukar rupiah masih bakal menguat terhadap dolar AS.
Menurut pengamatan Ariston, dolar AS bisa mendapatkan tekanan dari data inflasi CPI AS bulan Mei yang dirilis semalam yang di bawah ekspektasi pasar 1,8 persen vs 1,9 persen.
Data ini, sambung dia, menambah peluang pemangkasan suku bunga AS yang sedang menjadi wacana belakangan ini.
Tapi di sisi lain, tutur Ariston, Indeks dolar AS menunjukan rebound alias menguat mendekati level 97 lagi, karena sentimen buruk terhadap nilai tukar mata uang utama dunia yang menjadi lawan dolar seperti euro dan poundsterling dan juga perang dagang.
Baca Juga: Modus Ritual Doa Menghadap Tembok, Ernita Ketipu Tabib Palsu Jutaan Rupiah
Sehingga, hal ini membuat dolar AS bisa hanya melakukan pergerakan konsolidasi.
"Rupiah kemungkinan masih berkonsolidasi di kisaran Rp 14.210 - Rp 14.280 hari ini," kata Ariston di Jakarta, Kamis (13/6/2019).
Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan rupiah pada Rabu (12/6/2019) berada di level Rp 14.241 per dolar AS.
Level itu melemah bila dibandingkan Selasa sebelumnya di level Rp 14.229 per dolar AS.
Sementara itu, berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia, rupiah pada Rabu berada di level Rp 14.234 per dolar AS.
Baca Juga: Fakta di Balik Pencurian Uang Miliaran Rupiah di Rumah yang Ditinggal Mudik
Posisi itu menguat bila dibandingkan pada Selasa sebelumnya yang berada di level Rp 14.258 per dolar AS.