Dia berharap nantinya, para petani dapat memanfaatkan lahan sawah baru untuk meningkatkan produksi pertanian, khususnya padi. Setelah sawah selesai dicetak, petani yang tergabung dalam kelompok tani diberikan bantuan sarana produksi sehingga petani dapat menanam padi.
"Aceh Besar merupakan daerah potensial pertanian padi dan penyumbang gabah nasional. Dengan cetak sawah baru lagi akan menambah nilai produksi dan pendapatan petani, sekaligus memanfaatkan lahan yang belum tergarap, serta sebagai antisipasi alih fungsi lahan yang sangat signifikan di Aceh Besar," tambahnya.
Luas lahan baku sawah di Aceh Besar terus berkurang seiring dengan semakin gencarnya alih fungsi lahan, terutama untuk pemukiman baru. Karena hal itu tidak bisa dibendung, apalagi pembangunan Kota Banda Aceh sebagai Ibukota provinsi Aceh terus melebar ke wilayah Aceh Besar.
"Oleh karena itu, program cetak sawah baru harus terus berlanjut dan ini diharapkan dapat mengantisipasi penurunan luas lahan sawah produktif di Aceh Besar," ujar Azhar.
Baca Juga: Siap Hadapi Era Industri 4.0, Kementan Andalkan Combine Harvester
Sementara itu, Dandim 0101/BS Kolonel Inf Hasandi Lubis SIP berharap, proses cetak sawah baru seluas 200 hektare dapat dikerjakan sesuai dengan waktu dan kualitas yang telah ditentukan, sehingga nanti menjadi sawah yang potensial.
"Proses cetak sawah baru ini akan diawasi langsung dan pendampingan oleh para Danramil, Babinsa, bahkan pihak Kodim 0101/BS serta masyarakat juga harus ikut mengawasi," katanya.