Tiket Pesawat Mahal, Pengusaha Sebut Okupansi Hotel Menurun saat Lebaran

Dwi Bowo Raharjo Suara.Com
Selasa, 11 Juni 2019 | 00:10 WIB
Tiket Pesawat Mahal, Pengusaha Sebut Okupansi Hotel Menurun saat Lebaran
Ilustrasi hotel murah. (Pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengusaha hotel mengeluhkan okupansi atau unit terpakai yang mengalami penurunan pada musim mudik lebaran 2019. Penurunan jumlah tersebut akibat imbas dari mahalnya tiket pesawat.

Wakil Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Maulana Yusran mengatakan, penurunan jumlah pengunjung tidak dirasakan hanya di Pulau Jawa saja. Mahalnya tiket pesawat dinilai membuat pemudik tidak bisa memaksimalkan kunjungannya kekampung halamannya.

"Di daerah Jawa ada beberapa masih ada yang cukup baik, karena transportasinya ada melalui darat, tetapi untuk daerah lain seperti Sumatera dan Kalimantan terkendala masalah tiket pesawat," ujar Maulana Yusran saat dihubungi Suara.com, Senin (10/6/2019).

Yusran menuturkan, pada mudik tahun ini jumlah pengunjung hotel mengalami pergeseran. Menurutnya pemudik banyak yang menggunakan jalur darat menuju kampung halaman, sehingga durasi kunjungan lebih singkat.

Baca Juga: Tiket Mahal, Banyak Pesawat Diparkir saat Musim Mudik dan Balik Lebaran

"Yang kita hitung sekarang berapa lama momentum tingkat hunian itu bisa tinggi. Kalau biasanya dari tahun ke tahun bisa lima atau tujuh hari, kalau sekarang menjadi pendek antara dua hingga tiga hari," tambahnya.

Ia menyebut penurunan jumlah pengunjung saat mudik lebaran baru terjadi pada tahun ini. Bahkan, Yusran menegaskan banyak masyarakat memanfaatkan berlibur lebaran untuk bepergian keluar negeri.

"Tahun kemarin kita tidak ada masalah dengan tiket pesawat ya, banyak masyarakat memanfaatkan momentum mudik ada berwisata ke daerah. Kalau sekarang berbeda, mereka justru melakukan perjalan ke luar negeri," terangnya.

Untuk wilayah Jabodetabek, Yusran mengatakan terjadi penurunan pengunjung. Menurutnya hal tersebut terjadi karena mayoritas pendatang yang memanfaatkan mudik ke kampung halaman.

"Momentum lebaran daerah lain seperti Jakarta tentu lebih rendah," pungkasnya.

Baca Juga: Ternyata, Puncak Arus Mudik Lebaran 2019 Bergeser dari Semula

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI