Arus Mudik 2019, Menhub Akui Penumpang Pesawat Turun Drastis

Senin, 03 Juni 2019 | 20:31 WIB
Arus Mudik 2019, Menhub Akui Penumpang Pesawat Turun Drastis
Pesawat Lion Air. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengakui pemudik pesawat udara menurun pada mudik tahun ini. Menurut Budi Karya, pemudik sudah beralih ke angkutan lain.

Penurunan ini tak hanya karena tiket pesawat udara yang mahal. Tetapi banyak pemudik yang penasaran untuk menjajal Jalan Tol Trans Jawa.

"Secara umum memang menurun. Tapi kombinasi. Khususnya untuk bandara-bandara yang ada di Jawa itu menurun lebih banyak karena pindah menggunakan tol," ujarnya, saat ditemui di Posko Mudik Kantor Kemenhub, Jakarta Pusat, Senin (3/6/2019).

"Tapi kalau di luar jawa mungkin karena memang faktor harga. Kami akan lakukan kajian agar bisa diselesaikan dengan baik. Tiket pesawat bukan hanya domain Kementerian, tapi faktor avtur, PPN, di situ ada faktor-faktor lain yang harus dibicarakan. Kami akan bicarakan ke Menko Maritim dan Menko Perekonomian," tambahnya.

Baca Juga: Harga Tiket Pesawat Mahal, Bandara Adi Soemarmo Sepi Penumpang

Terlebih lagi, dalam video conference Budi Karya mendapatkan laporan terdapat penurunan penumpang pesawat yang mendalam di Bandara Sepinggan, Balikpapan.

Dalam video conference, Kepala Balitbang Kemenhub, Sugihardjo melaporkan penumpang di Bandara Sepinggan turun hingga 24 persen.

"Pesawat udara turun 24 persen dibanding tahun lalu. Makanya gak ada extra flight. Ada beberapa penerbangan yang tarifnya mendeketai atau bahkan ada beberapa rute yang melebihi tarif batas atas," ungkap Sugihardjo.

Untuk diketahui, Berdasarkan data SIASATI Kemenhub, pemudik angkutan udara dalam negeri dari 36 Bandara secara kumulatif dari H-7 hingga H-3 hanya 1,2 juta penumpang. Jumlah itu anjlok 30,71 persen dibanding periode yang sama tahun 2018.

Baca Juga: Imbas Tiket Pesawat Mahal, Pemudik Angkutan Udara Anjlok 30,71 Persen

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI