Bantu Petani, Kementan Gencarkan Pengembangan Pertanian Berbasis Mekanisme

Senin, 03 Juni 2019 | 08:01 WIB
Bantu Petani, Kementan Gencarkan Pengembangan Pertanian Berbasis Mekanisme
Pelatihan alat mesin pertanian bagi petani. (Dok : Kementan)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Karena faktor-faktor itu, kita ingin mengubah mindset petani dengan bantuan alsintan, dari bertani secara tradisional ke modern. Kita juga ingin usaha tani menjadi lebih efisien," katanya.

Sarwo mencontohkan, jika pengolahan lahan menggunakan tenaga manusia (cangkul), maka dalam 1 hektare sawah diperlukan 30 - 40 orang, lama pengerjaannya 240  -400 jam per hektare, sedangkan biayanya mencapai Rp 2 - 2,5 juta per hektare.

Sementara dengan alsintan (traktor tangan) hanya diperlukan tenaga kerja 2 orang, jumlah jam kerja hanya 16 jam per hektare dan biayanya Rp 900 ribu - 1,2 juta hektare.

Hal tersebut juga berlaku saat panen. Jika menggunakan alsintan hanya perlu 3 jam sudah selesai, sedangkan menggunakan tenaga manusia perlu waktu 1 minggu.

Baca Juga: Kementan : Bantuan Alsintan Sebaiknya Digunakan Sesuai Peruntukannya

Keuntungan lainnya adalah saat tanam bisa serentak, karena pengolahan lahan bisa cepat, sehingga petani bisa tanam 3 kali setahun.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI