Suara.com - Adanya perhelatan Pemilihan Umum (Pemilu) yang dilakukan serentak di seluruh Indonesia diperkirakan para pengusaha daging dan industri makanan bakal meningkatkan penjualannya.
Tak sedikit pengusaha daging maupun makanan yang berharap bisa mendapatkan bagian dari euforia Pemilu.
Namun demikian, sepertinya harapan tersebut hanyalah angan-angan semata. Pasalnya, pada perhelatan Pemilu kali ini konsumsi daging dilaporkan hanya sedikit saja mengalami kenaikan.
"Ekspektasi di industri makanan saat tinggi namun kenyataannya, konsumsinya atau nasi bungkusnya tidak pakai ayam dan daging," kata Pengusaha Daging dan Industri Makanan, Yustinus Sadmoko dalam diskusi bertemakan 'Bagaimanapun Lebaran Tak Lama Lagi' di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (25/5/2019).
Baca Juga: Buka Nasi Bungkus Layaknya Piknik di Stasiun MRT, Tradisi yang Salah Tempat
Yustinus menuturkan, sebelumnya para pengusaha daging dan makanan menaruh harapan besar dengan adanya perhelatan Pemilu.
Harapan para pengusaha diantaranya, para penyelenggara kampanye memesan banyak makanan untuk keperluan para peserta kampanye.
Sehingga penjualan daging maupun bahan makanan lainnya bisa terdongkrak naik. Namun, lagi-lagi kenyataan berkata lain.
Meski demikian, Yustinus dan para pengusaha lainnya masih menaruh harapan pada momen Puasa dan Lebaran, di mana pada momen tersebut masyarakat cukup banyak mengkonsumsi olahan daging.
"Lebaran ini bagi kami pengusaha ekspektasi biasa. Harga akan ada naik itu karena pertama, permintaan naik, kedua ongkos transportasi naik dimana kami harus bayar THR ke karyawan," tutup Yustinus.
Baca Juga: Emak-emak Buka Nasi Bungkus di Stasiun MRT, Jokowi: Jangan Buang Sembarang