Suara.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, pembangunan Jalan Tol Cileunyi Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) masih terkendala pembebasan lahan. Menurutnya pembebasan lahan terkendala di wilayah Cileunyi seksi 1.
Hal tersebut diungkapkan Kang Emil usai menghadiri Rapat Koordinasi mengenai progres Tol Cisumdawu bersama Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang batal dilaksanakan.
"Hari ini kita membahas progres, memang banyak kendala dan diamati sebenarnya lebih banyak masalah pada koordinasi sehingga kita akan rapat lagi dengan lengkap," ujar Ridwan Kamil di Gedung Kemenko Maritim, Jumat (24/5/2019).
Menurutnya, kendala pembebasan lahan terjadi karena didominasi jalan tol melewati rumah penduduk pada seksi 1 di wilayah Cileunyi. Kehadirannya dalam Rakor ini Pemprov Jawa Barat bertugas untuk membantu kelancaran proyek nasional yang dilakukan Kementerian PUPR.
Baca Juga: Ridwan Kamil Bongkar Pesan Pertemuan AHY dan Tokoh Minus Anies di Bogor
"Kendala khususnya pembebasan tanah yang mengemuka. Cileunyi seksi pertamanya," tambahnya.
Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR) terus mendorong penyelesaian pembangunan Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) sepanjang 60,47 Km khususnya Seksi 1 dan 2 sepanjang 27,62 Km yang ditargetkan rampung September 2019.
Beroperasinya Tol Cisumdawu sangat diharapkan akan memperlancar konektivitas antara Jawa Barat bagian Selatan menuju Utara karena menghubungkan dua Tol yang telah beroperasi yakni Tol Purbaleunyi dengan jalan Tol Cikopo - Palimanan (Cipali).
Tol Cisumdawu juga menjadi akses alternatif menuju Bandara Internasional Kertajati di Majalengka.
Jalan Tol Cisumdawu terbagi enam seksi. Seksi 1 dan 2 mulai dari Cileunyi hingga Sumedang dikerjakan oleh Kementerian PUPR sebagai bagian dari viability gap fund (VGF) guna menaikan kelayakan investasi tol tersebut.
Baca Juga: Riding Bak Dilan Milea, Ridwan Kamil dan Istri Bikin Baper Warganet