Suara.com - Pergerakan harga saham PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) pada pembukaan perdagangan terpantau meroket 2,91 persen ke level Rp 3.890 per lembar saham pasca kesuruhan aksi 22 Mei 2019 kemarin.
Saratoga merupakan salah satu perusahaan yang dimiliki Sandiaga Uno. Berdasarkan data RTI, SRTG pada pembukaan diperdagangkan sebanyak 1.300 lembar saham, dengan frekuensi 5 kali dan nilai transaksi mencapai Rp 5,06 juta.
Menghijaunya saham SRTG berbeda dengan hari kemarin yang cenderung stagnan di level Rp 3.780 per lembar saham.
Untuk diketahui, Saratoga Investama Sedaya merupakan perusahaan yang bergerak di bidang investasi. Saat ini, porsi kepemilikan saham Sandiaga Uno di Saratoga yakni sebesar 21,5 persen.
Baca Juga: Sandiaga Abadikan Foto Pertemuan Bermakna dengan Ustaz Arifin Ilham
Seperti diketahui, aksi demo 22 Mei 2019 berakhir dengan kerusuhan di sejumlah titik di Ibu Kota Jakarta.
Mulai dari seputaran Kantor Bawaslu RI di Jalan MH Thamrin hingga aksi pembakaran belasan mobil di sekitar asrama Brimob, Petamburan, Tanah Abang.
Suasana tegang itu muncul setelah KPU RI pada hari Selasa (21/5/2019) mengumumkan pemenang Pilpres 2019 yang diikuti pasangan Joko Widodo atau Jokowi - Ma’ruf Amin dan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.
Rusuh bermula pada Selasa (21/5) malam dan berlanjut hingga meluas ke kawasan Tanah Abang pada Rabu (22/5) dini hari.
Ratusan orang dilaporkan menjadi korban dan dirawat di sejumlah rumah sakit di Jakarta dan beberapa di antaranya dikabarkan meninggal dunia.
Baca Juga: Jokowi 2 Periode, Saham Saratoga Langsung Rontok
Para demonstran aksi 22 Mei 2019 seperti tak habis tenaga. Berkali-kali dihalau aparat kepolisian, berkali-kali juga mereka kembali beraksi melempar apa saja yang ada. Mulai dari batu, botol minuman puing-puing, bentrok pun tak terhindarkan.
Terkini, rusuh juga masih terjadi di sekitar Jalan MH Thamrin atau di kawasan Kantor Bawaslu hingga Kamis (23/5) dini hari tadi. Meski usai adzan Subuh, masa terlihat mulai membubarkan diri.