Suara.com - Kawasan perkantoran kawasan SCBD tampak sepi imbas dari aksi 22 Mei 2019. Pantauan Suara.com, tak banyak karyawan yang lalu-lalang di kawasan yang seluas kurang lebih 45 hektare ini.
Beberapa pintu masuk kawasan yang berada di Jakarta Selatan ini juga terpantau ditutup, seperti pintu arah Jalan Gatot Soebroto, Jalan Sudirman, dan Jalan Masuk Komplek Widya Chandra atau komplek para menteri.
Salah satu karyawan, Dicky (35) mengatakan, awalnya para karyawan bekerja seperti biasa pada hari ini.
Baca Juga: Aksi 22 Mei Makan Korban, Wapres JK: Saya Prihatin Atas Kejadian Ini
Akan tetapi, sambung pria yang bekerja di perusahaan kesehatan dan perawatan badan ini, melihat suasana yang semakin memanas, maka manajemen perusahaan memutuskan untuk memulangkan para karyawannya.
"Jadi kita H-1 sudah dikasih tahu security kantor, jika rute berangkat kantornya lewat Tanah Abang dan Bawaslu, disarankan tidak masuk kantor. Ketika masuk di kantor diharapkan bekerja, tapi sesudah sampai kantor, atasan bilang kondisi tidak kondusif. Mendengar hal tersebut, kantor putuskan memulangkan para karyawan," kata Dicky saat diwawancarai di Kawasan SCBD, Rabu (22/5/2019).
Di kawasan yang sama, karyawan lainnya Ahmad Sahid (42) mengatakan, dirinya tetap bekerja seperti biasanya, meskipun adanya aksi demo yang rusuh.
Menurut pria yang bekerja di perusahaan informasi data saham ini, aksi demo tersebut tak mempengaruhi jalannya aktivitas pekerjaan.
"Seperti biasanya saja. Aktivitas pekerjaan sama seperti sehari-hari, butuh duit buat lebaran juga kan," pungkasnya.
Baca Juga: Lebaran 2 Minggu Lagi, Pasar Tanah Abang Sepi Gara-gara Rusuh 22 Mei 2019