Suara.com - Hasil rekapitulasi KPU, Capres - Cawapres nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) - Maruf Amin unggul dari pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.
Dengan unggulnya Jokowi dari Prabowo, analis memprediksikan imbasnya ke pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra memprediksi rupiah masih belum bergerak di level Rp 14.000 - Rp 15.000 setelah hasil rekapitulasi.
Menurut pengamatan Ariston, selain sentimen perang dagang dan kenaikan harga minyak, pasar juga masih menantikan hasil akhir pemilu 2019.
Baca Juga: Jokowi 2 Periode, IHSG Diprediksi Menguat ke Level 6.000
Dia menerangkan, pasar menantikan reaksi paslon yang kalah, apakah reaksinya menerima atau tidak.
Meskipun demikian, pengalaman pemilu sebelumnya selalu berakhir dengan baik, tetapi tetap ada kekhawatiran di pasar.
"Rupiah masih berpotensi di kisaran Rp 14.400 - Rp 14.500," kata Ariston di Jakarta, Selasa (21/5/2019).
Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan rupiah pada Senin (17/5/2019) berada di level Rp 14.455 per dolar AS.
Level itu melemah bila dibandingkan Jumat sebelumnya yang berada di level Rp 14.450 per dolar AS.
Baca Juga: Hasil Final Rekapitulasi Suara KPU: Jokowi 55,50%, Prabowo 44,50%
Sementara itu, berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia, rupiah pada Senin kemarin berada di level Rp 14.478 per dolar AS.