Suara.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membacakan asumsi makro Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2020 dalam Rapat Paripurna DPR RI Ke-17.
Dalam pemaparannya, Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menyebut belanja negara diperkirakan mencapai 14,4 persen sampai 14,5 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
Tahun 2020, sambung dia, belanja negara tersebut fokus pada pembangunan sumber daya manusia (SDM), perlindungan sosial, dan pembangunan infrastruktur.
"Selain itu, peningkatan kualitas desentralisasi fiskal dan reformasi intitusional," kata Sri Mulyani di Ruang Rapat Paripurna II, Kompleks Parlemen DPR, Jakarta, Senin (20/5/2019).
Baca Juga: Sri Mulyani Paparkan RAPBN 2020 di DPR, Ini Asumsinya
Menurut Si Mulyani, belanja negara buka hanya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, tetapi juga untuk pemerataan pembangunan, pengentasan kemiskinan, pengurangan kesenjangan, peningkatan kualitas tenaga kerja dan perluasan kesempatan kerja, dan peningkatan daya beli.
"Selain itu, pemerintah juga mengalokasikan belanja untuk menjaga stabilits dan antisipasi ketidakpatian termasuk untuk mitigasi risiko bencana alam," tutur dia.
Wanita yang akrab disapa Ani ini juga menambahkan, pemerintah akan berusaha membuat belanja negara berkualitas. Salah satunya, dengan penghematan belanja barang secara masif.
"Selanjutnya, reformasi belanja negara, penguatan belanja modal, ketepatan sasaran bantuan sosial dan subsidi, serta penguatan transfer daerah lewat dana desa," tutup dia.
Baca Juga: Juluki Sri Mulyani Ratu Utang, Kemenkeu: Rizal Ramli Tak Paham Kelola APBN