Suara.com - Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Nufransa Wira Sakti mengungkapkan jika Menteri Keuangan tidak sendiri memutuskan untuk mengutang. Namun, terang dia, pemutusan utang itu dibahas oleh pemerintah dan anggotan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Sehingga, pengambilan utang itu sudah disetejui oleh anggota DPR.
"Adalah suatu kesalahan besar bila menyalahkan seorang Menteri Keuangan dalam pengambilan kebijakan pembiayaan melalui utang. Kebijakan ini adalah produk bersama antara pemerintah yang disetujui oleh wakil rakyat yang duduk di DPR," kata Nufransa saat dihubungi Suara.com, Minggu (19/5/2019).
Menurut lelaki yang akrab disapa Frans ini, utang juga tidak digunakan sembarangan, melainkan untuk membiayai pembangunan nasional. Dengan begitu bisa meningkatkan perekonomian Indonesia.
"Kebijakan pembangunan yang dibiayai dari utang menghasilkan aset bagi negara (baik nyata - infrastruktur, maupun tidak berwujud - SDM yang berkualitas) yang bisa menjadi pengungkit bagi perekonomian," tutur dia.
Baca Juga: Solusi Bayar Utang Negara Ala Warganet Ini Bikin Ngakak
"Hasilnya terlihat cukup nyata dan dinikmati seluruh golongan, di mana terlihat angka kemiskinan dapat diturunkan menjadi hanya satu digit sebesar 9,66 persen dan angka tingkat pengangguran terbuka turun menjadi 5,01 persen," tambah dia.
Berdasarkan data APBN Kita Kemenkeu, Jumlah utang pemerintah per April 2019 Rp 4.528,45 atau bertambah Rp 347 triliun dibandingkan tahun periode yang sama tahun lalu. Adapun rasio utang terdapat PDB sebesar 29,56 persen.
Utang tersebut terdiri dari pinjaman yang sebesar Rp 780,71 triliun dan surat berharga negara (SBN) Rp 3.747,74 triliun.
Jika dirinci, Pinjaman itu terdiri dari pinjaman luar negeri sebesar Rp 773,98 triliun dan pinjaman dalam negerinya sebesar Rp 6,73 triliun.
Sementara, untuk SBN yang sebesar Rp 3.747,74 triliun, terdiri dari denominasi rupiah Rp 2.735,78 triliun degan rincian SUN Rp 2.260,50 triliun, SBSN Rp 462,95 triliun.
Seperti diketahui, mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli melabeli Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sebagai ratu utang. Sebab menurutnya, dalam sehari, utang Indonesia nyaris bertambah Rp 1 triliun. Hal ini diungkapkan oleh Rizal Ramli melalui akun Twitter @ramlirizal. Rizal Ramli menyoroti kenaikan utang Indonesia dalam setahun yang naik menjadi Rp 347 triliun.
Baca Juga: Pidato Ketua MPR, Zulkifli Hasan Singgung Utang Negara