Suara.com - Mantan pejabat di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Said Didu tergelitik mendengar komentar Menteri Keuangan Sri Mulyani yang menyebut kalau defisit dalam neraca perdagangan diakibatkan Pemilu 2019 dan lebaran.
Said Didu pun menyebut Sri sebagai menteri yang enggan mengemban tanggung jawab atas apa yang terjadi dalam kondisi ekonomi negara.
Mulanya, Said mengomentari cuitan salah satu pengguna Twitter yang berbicara soal Sri Mulyani yang berbicara kalau defisit neraca perdagangan diakibatkan pemilu dan lebaran. Dalam komentarnya, Said langsung mengatakan untuk meminta izin tertawakan Sri.
"Izinkan #sayaketawa. Pemimpin yang tidak mau bertanggungjawab selalu menyalahkan yang tidak bisa dikontrol," kata Said melalui akun Twitter @msaid_didu pada Jumat (17/5/2019).
Baca Juga: Menkeu: Defisit Anggaran April 2019 Lebih Tinggi dari Tahun Lalu
Sebelumnya Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani memperkirakan masa Pemilu serta masa Lebaran menjadi salah satu pemicu neraca perdagangan mengalami defisit besar di bulan April 2019.
"Bisa jadi karena banyaknya keputusan yang diambil itu harusnya Januari sampai Maret, tapi akhirnya terealisasi bulan April karena menunggu Pemilu. Kemudian juga karena mengejar masa sebelum Lebaran, akhirnya membuat decision banyak yang dikejar di bulan April ini, sehingga semua menumpuk pada bulan April," kata Menkeu usai menjadi pembicara di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jakarta, Rabu.