Mengais Rezeki di Atas Tumpukan Uang Pecahan Kertas Lebaran

Senin, 13 Mei 2019 | 17:29 WIB
Mengais Rezeki di Atas Tumpukan Uang Pecahan Kertas Lebaran
Nurdin (45), penyedia jasa penukaran uang di kawasan Kota Tua. (Suara.com/Muslimin).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menjelang Hari Raya Idul Fitri marak dijumpai penyedia jasa penukaran uang di pinggir jalan. Salah satunya penyedia jasa penukaran uang yang sering mangkal di kawasan Kota Tua, Jakarta.

Nurdin (45), penyedia jasa penukaran uang yang sudah mangkal sejak tahun 2014 di Kota Tua ini mengatakan memasuki bulan Ramadan omzetnya mengalami peningkatan.

Menurutnya, penukaran uang yang paling laku di pasaran menjelang lebaran yakni uang pecahan dari nominal Rp 1.000 - Rp 10.000.

"Pecahan yang paling laku pas mau lebaran seperti ini Rp 10 ribu ke bawah. Selain harganya lebih murah peminatnya banyak," ujar Nurdin saat ditemui Suara.com, Senin (13/5/2019).

Baca Juga: Raih 63,8 Persen, Prabowo Pencundangi Suara Jokowi di Kabupaten Bekasi

Di bawah teriknya matahari dengan menjejerkan uang kertas receh di atas bangku plastik, Nurdin terlihat gigih menjajakan jasanya penukaran uang. Diketahui, untuk mendapatkan uang receh dengan cara menukarkannya langsung di Bank Indonesia.

Nurdin (45), penyedia jasa penukaran uang di kawasan Kota Tua. (Suara.com/Muslimin).
Nurdin (45), penyedia jasa penukaran uang di kawasan Kota Tua. (Suara.com/Muslimin).

Untuk jasa penukaran uang kertas receh Nurdin mematok jasa Rp 15 ribu hingga Rp 30 ribu tergantung kesulitan mendapatkannya. Namun harga tersebut bisa ditawar tergantung kesepakatan.

Untuk hari kedelapan bulan Ramadan ini untuk mendapatkan uang receh tidak begitu sulit. Biasanya masyarakat akan ramai membeli di jasa penukaran uang pinggir jalan saat memasuki satu minggu sebelum lebaran.

Tumpukan uang yang dipajang penyedia jasa penukaran uang di kawasan Kota Tua. (Suara.com/Muslimin).
Tumpukan uang yang dipajang penyedia jasa penukaran uang di kawasan Kota Tua. (Suara.com/Muslimin).

"Biasanya seminggu sebelum lebaran pas BI sudah tutup itu baru makin ramai sehari bisa langsung habis, kalau sekarang masih standar tapi sudah ada peningkatan," tambahnya.

Nurdin menuturkan selain uang baru disediakan pula uang kertas receh yang sudah tidak baru. Untuk hari biasa Nurdin hanya mengandalkan jasa penukaran yang untuk langganannya saja yang sering lewat di Jalan Pintu Besar Utara, Jakarta Pusat.

Baca Juga: Besok Diperiksa Kasus Makar, Lieus: Pemerintah Jangan Sewenang-wenang

"Di hari biasa yang tukar uang yang ke kita orang mau ke pelelangan ikan Muara Angke sama langganan restoran makanya sudah pada tahu kesini," terangnya.

Untuk lebaran tahun ini, Nurdin mengaku sudah menyiapkan persediaan uang kertas pecahan receh. Belajar dari pengalaman terdahulu, menurutnya persediaan uang receh miliknya cukup hingga lebaran.

"Sudah siap uang kertas dari Rp 1.000, Rp 2.000, Rp 5.000, Rp 10.000 dan Rp 20.000 sampai lebaran nanti, kalau tidak cukup kita tukeran sama teman-teman di sini," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI