“Saya kira pasokan akan aman. Harapannya yang akan sediakan listrik di sana mau enggak mau harus PLN,” katanya.
Agus mengatakan ketersediaan listrik ini harus terjamin untuk mengundang potensi kerja sama operator sebelum pengoperasian tahun depan.
Selain itu, Pelabuhan Patimban merupakan salah satu yang masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) jadi harus dilakukan percepatan.
“Jadi, tidak ada kendala, memang kendala, memang ke depan akan ada kerja sama dengan operator di sana kita persiapkan,” katanya.
Baca Juga: 4 Fakta Pelabuhan Patimban Subang, Bikin Angkutan Logistik Bisa Berhemat
Selanjutnya, pelaksanaan Kesepakatan Bersama ini akan diatur lebih lanjut dalam bentuk Perjanjian Kerjasama sesuai kebutuhan antara Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Patimban dan PT. PLN Unit Induk Distribusi Jawa Barat.
Adapun estimasi kebutuhan daya di Pelabuhan Patimban untuk tahap 1 (Fase I.1 dan Fase I.2) pada tahun 2019 sampai dengan 2023 adalah sampai dengan 90 MVA.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Bisnis PLN Regional Jawa Bagian Tengah Amir Rosidin pihaknya akan menyiapkan infrastruktur kelistrikan terutama di industri, salah satunya di daerah Kendal, Jawa Tengah.
“Jadi nanti kita siapkan juga untuk Patimban. Kita bangun gardu induk di situ, sehingga lebih dekat kita harapkan Rp 950 per Kwh,” katanya.
Dia mengatakan kebutuhan investasi untuk pembangunan gardu induk di kawasan Pelabuhan Patimban yakni Rp 100 miliar. (Antara)
Baca Juga: Presiden Ingin Bandara Kertajati Terintegrasi Pelabuhan Patimban