Lawan Disrupsi, Inilah Potret Bisnis PT Pos Indonesia

Senin, 13 Mei 2019 | 09:00 WIB
Lawan Disrupsi, Inilah Potret Bisnis PT Pos Indonesia
Potret bisnis PT Pos Indonesia. (Dok : Pos Indonesia)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Layanan POSGIRO MOBILE diharapkan dapat melengkapi jaringan dan titik layanan (Point of Sales) PT Pos Indonesia (Persero) yang sudah tersedia sebelumnya, yaitu sekitar 58.700 titik dalam bentuk Kantor Pos, Agen Pos, Mobile Postal Service, dan lain-lain di seluruh Indonesia.

“Kami berharap, POSGIRO MOBILE dapat memberikan manfaat bagi masyarakat Indonesia dengan memudahkan mereka mengakses layanan keuangan, khususnya yang disediakan oleh Pos Indonesia. Dengan POSGIRO MOBILE, pelanggan kantor pos tidak perlu datang langsung, antre di loket. Cukup menggunakan handphone-nya, mereka bisa melakukan apa saja, bayar-bayar, kirim uang hingga mengelola dananya di rekening Giropos untuk transaksi,” papar Ihwan.

Sebagai salah satu upaya transformasi dan inovasi layanan yang terus dilakukan oleh Pos Indonesia, layanan POSGIRO MOBILE diharapkan dapat semakin mendorong inklusi keuangan di Indonesia. Sementara itu, dalam momentum peluncuran GIROPOS MOBILE, Deputi Perlindungan BNP2TKI, Anjar Prihanto, yang turut hadir dalam peluncuran tersebut, mengatakan,  pihaknya sangat mendukung kehadiran POSGIRO MOBILE yang diluncurkan oleh Pos Indonesia.

Dengan semakin banyaknya platform berbasis digital, khususnya yang berhubungan dengan payment, imbuh Anjar, tentu semakin memberi kemudahan sekaligus fasilitas kepada seluruh Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di luar negeri. Jika selama ini mereka sangat konvensional dalam melakukan pengiriman uang, namun dengan adanya POSGIRO MOBILE maka mereka dengan sangat mudah melakukan pengiriman uang kepada keluarganya di Indonesia.

Baca Juga: Pos Indonesia Raih "Indonesia Digital Innovation Award 2018"

“Kami ingin berterimakasih kepada Pos Indonesia dan kami mendukung penuh atas peluncuran POSGIRO MOBILE,” ujar Anjar.

Menurutnya, potensi remittance atau pengiriman uang dari TKI di luar negeri ke Indonesia adalah termasuk yang terbesar di dunia. Menurut data Bank Dunia 2017, transaksi remittance ke Indonesia mencapai 8,7 miliar US dolar atau sekitar Rp 120 triliun.

“Ini merupakan potensi yang luar biasa. Dari sisi ekonomi juga merupakan direct consumption, yang akhirnya akan bisa mendogkrak perekonomian di daerah-daerah,” ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI