Elpiji Bersubsidi Langka di Palu, Terjadi Jauh Sebelum Ramadan

Iwan Supriyatna Suara.Com
Kamis, 09 Mei 2019 | 09:39 WIB
Elpiji Bersubsidi Langka di Palu, Terjadi Jauh Sebelum Ramadan
Ilustrasi petugas menata tabung gas LPG 3 kg sebelum pengisian ulang di agen LPG.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ratusan warga Kota Palu, Sulawesi Tengah, selama dua hari terakhir ini rela antre berjam-jam demi mendapatkan elpiji subsidi yang menjelang Ramadan sangat sulit diperoleh di pangkalan-pangkalan pengecer yang ada di ibu kota provinsi itu.

Di Kawasan Tatanga, Kota Palu, warga sejak pagi pukul 07.00 Wita sudah antre, meski mobil pengangkut elpiji yang dikerahkan pihak PT Pertamina untuk kegiatan operasi pasar belum tiba di lokasi.

Namun, warga memilih datang lebih awal di lokasi operasi pasar, sebab khawatir stok elpiji tiga kilogram keburu habis.

"Masalahnya hari kemarin stok elpiji cepat habis. Kami terlambat datang," tutur Ny Lisnawati, warga Kelurahan Nunu, Kecamatan Tatanga.

Baca Juga: Jelang Ramadhan, Pemerintah Diminta Amankan Stok Elpiji 3 Kg

Hal senada juga disampaikan Ny Sarce (45) seorang ibu rumah tangga yang berdomisili di sekitar lokasi pasar murah.

Ia mengatakan meski rumahnya dekat dengan lokasi kegiatan, tetap datang antre lebih awal, mengingat banyak sekali warga yang datang untuk membeli elpiji bersubsidi itu.

Ia mengatakan sebenarnya banyak elpiji subsidi dijual di luar pangkalan, tetapi harganya cukup tinggi. Para pedagang yang menjual elpiji subsidi memasang standar harga berkisar Rp 25.000 - Rp 30.000 per tabung ukuran tiga kilogram. Padahal harga eceran tertinggi (HET) elpiji bersubsidi tersebut hanya Rp 16.000 per tabung.

Sarce menilai pedagang mengambil keuntungan sangat besar. Ia heran elpiji subsidi sesuai aturan hanya bisa dijual di pangkalan pengecer resmi.

"Tapi kenyataannya di luar pangkalan banyak dijual elpiji subsidi tersebut," ujarnya.

Baca Juga: Muat Ratusan Elpiji, KM Amelia Meledak, 2 Kapal Tenggelam

Seorang petugas yang melayani penjualan elpiji melalui operasi pasar tersebut mengatakan dua hari ini sudah menjual sekitar 1.000 tabung gas elpiji tiga kilogram.

"Kegiatan ini semata-mata guna membantu masyarakat dalam menghadapi bulan suci Ramadan, di mana elpiji merupakan salah satu kebutuhan yang sangat diperlukan masyarakat," kata petugas yang enggan disebut namanya itu.

Arifin, salah seorang pemilik pangkalan elpiji di kawasan kelurahan Tatura Selatan, Kecamatan Palu Selatan menyambut positif operasi pasar yang dilakukan pihak Pertamina sangat membantu masyarakat.

Apalagi, kata dia, memasuki bulan puasa ini, permintaan masyarakat terhadap beberapa komoditi strategis, termasuk elpiji meningkat.

Sementara pangkalan pengecer tidak mungkin bisa melayani semua permintaan masyarakat. Karena itu, ia menilai, operasi pasar merupakan solusi yang sangat tepat agar masyarakat bisa mendapatkan kebutuhan tersebut. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI