Harga Telur Murah, Peternak Protes Minta Operasi Pasar Disetop

Iwan Supriyatna Suara.Com
Rabu, 08 Mei 2019 | 17:14 WIB
Harga Telur Murah, Peternak Protes Minta Operasi Pasar Disetop
Aktivitas jual beli telur ayam. [Suara.com/Oke Atmaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Peternak ayam petelur di wilayah Kabupaten Blitar mengimbau pemerintah agar tidak melanjutkan operasi pasar terkait kenaikan harga telur di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya.

Ketua Koperasi Peternak Unggas Sejahtera (Putera) Blitar, Sukarman, mengatakan, operasi pasar ketika harga telur masih belum terlalu tinggi dikhawatirkan akan merugikan peternak jika kemudian operasi pasar direspon dengan turunnya harga telur secara drastis.

“Harga di tingkat peternak untuk hari ini di Blitar dan sekitarnya adalah Rp 19.600 per kilogram. Seharusnya pemerintah mencari penyebab harga tinggi di Jakarta itu apa, karena harga di peternak rendah, kok di pasar di Jakarta tinggi,” ujar Sukarman kepada Suara.com, Rabu (8/5/2019).

Hal tersebut dia sampaikan menyikapi operasi pasar oleh Kementerian Pertanian terkait kenaikan harga telur di Jakarta dan sekitarnya.

Baca Juga: Operasi Pasar Ramadan, Kementan Distribusikan Telur di 7 Pasar di Jakarta

Menurut Sukarman, seharusnya pemerintah lebih tepat mengambil langkah dengan terlebih dulu melakukan pengecekan harga telur di tingkat peternak.

“Kami tidak tahu kenapa di Jakarta mahal, tapi kalau di peternak rendah. Apa harga mahal di Jakarta karena broker yang bermain? Seharusnya pemerintah lebih tahu,” tegasnya.

Sukarman mengatakan, jika harga di peternak saat ini sudah rendah kemudian pemerintah melakukan operasi pasar dengan menggelontorkan telur murah ke pasaran, dampaknya bisa sangat merugikan peternak jika direspon pasar dengan harga rendah.

“Nanti di tingkat peternak bisa turun lagi dari harga saat ini. Kalau sudah begitu, peternak pasti akan merugi,” jelasnya.

Sukarman mengatakan harga telur di tingkat peternak di Blitar dan sekitarnya stabil di kisaran harga Rp 19 ribu hingga Rp 20 ribu per kilogram lantaran harga pakan ternak yaitu jagung, bekatul, dan konsentrat memang stabil.

Baca Juga: Detik-detik Seorang Perempuan Pemrotes Lempar Telur ke Kepala PM Australia

Harga jagung, lanjut Sukarman, stabil di harga Rp 4.200 per kilogram sampai di kandang ayam milik peternak. Sedangkan harga konsentrat yang sangat rentan terhadap perubahan kurs rupiah, lanjutnya, juga stabil lantaran rupiah juga stabil dan justru cenderung menguat.

Di wilayah Kabupaten Blitar terdapat sekitar 4.420 peternak dengan jumlah produksi telur segar di kisaran 900 ton hingga 1.200 ton per hari. Di tingkat nasional, Blitar mengkontribusi antara 30 persen hingga 40 persen total produksi telur nasional.

Guna memenuhi kebutuhan pakan ternak, Blitar tiap hari membutuhkan sekitar 1.250 ton, konsentrat sekitar 850 ton, dan bekatul sekitar 400 ton.

Kontributor : Agus H

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI