Suara.com - Beberapa pembeli takjil di Pasar Bendungan Hilir (Benhil), Jakarta Pusat membawa sendiri kantong belanja dari rumah untuk mengurangi penggunaan kantong plastik sekali pakai, hal tersebut menunjukan mulai tumbuhnya kesadaran untuk meminimalkan sampah plastik.
Temuan bangkai paus dengan perut penuh sampah plastik dan kampanye-kampanye untuk menyelamatkan lingkungan dari sampah plastik yang sulit terurai menggugah kesadaran pelanggan Pasar Benhil, Lidia Jayanti (29) untuk mengurangi penggunaan kantong plastik.
"Ternyata kita bisa menghasilkan sampah plastik banyak banget dan itu dampaknya lumayan parah untuk ekosistem kita, kasus paus sperma, ada juga kasus penyu yang tertusuk sedotan jadi bikin mikir, mulai dari diri sendiri ya minimal mengurangi penggunaan plastik," kata Lidia yang sejak tahun lalu berusaha meminimalkan penggunaan kantong plastik.
Saat berbelanja makanan di Pasar Benhil, Lidia menggunakan tas jinjing berbahan kain warna coklat untuk mewadahi bungkusan berisi aneka gorengan dan es buah yang dia beli untuk berbuka puasa.
Baca Juga: Selamatkan Bumi, Yuk Bijak Menggunakan Plastik!
"Ini saya beli di supermaket Rp 8.000, lumayan murah, juga lebih trendi dan ramah lingkungan," kata Lidia.
Lidia berharap langkah kecilnya mengurangi penggunaan kantong plastik sekali pakai bisa membantu menurunkan volume sampah plastik.
Seperti halnya Lidia, pelanggan Pasar Benhil, Kristianti (40) juga membawa tas dari rumah saat berbelanja jajanan.
"Saya pernah kerja dua tahun di Singapura, kondisi dan cara hidup di sana tanpa disadari jadi kebiasaan untuk tidak menggunakan plastik, ya jadi kebiasaan," kata Kristianti yang mewadahi belanjaan dalam tas parasut warna pink.
Kristianti mengatakan, upaya mengurangi sampah plastik bisa dimulai dari diri sendiri.
"Dimulai dari diri sendiri dulu aja, kurangi penggunaan plastik belanjaan, ini kan baik, siapa tahu orang-orang jadi ikut-ikutan," katanya.
Baca Juga: Niat Go Green Beli Stainless Straw, Tapi Bungkusnya Masih Pakai Plastik
Namun pelanggan pasar Benhil asal Cikeas itu mengakui bahwa cukup sulit melepaskan kebiasaan menggunakan kantong plastik saat belanja.