Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau kawasan Bukit Soeharto yang terletak di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur yang diusulkan sebagai calon lokasi Ibu Kota yang baru.
Di kawasan Bukit Soeharto itu juga melintas Tol Samarinda-Balikpapan yang saat ini sedang dalam tahap penyelesaian dan pada akhir 2019 ditargetkan sudah rampung.
"Sebagai negara besar kita ingin punya pusat pemerintahan yang terpisah dari pusat ekonomi, bisnis dan jasa perdagangan," kata Presiden Joko Widodo.
Jokowi juga menyebutkan, baik Balikpapan maupun Samarinda sudah memiliki bandara sehingga dari sisi infrastruktur akan memudahkan mobilitas orang maupun barang.
Baca Juga: Jokowi Puasa di Kalimantan, Urus Rencana Pemindahan Ibu Kota Negara
Sebelumnya, Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor merespons wacana pemindahan Ibu Kota yang dilontarkan Presiden Jokowi.
Dia berharap taman hutan raya (Tahura) di Kabupaten Kutai Kartanegara menjadi pengganti Jakarta sebagai Ibu Kota.
Menurut dia, lahan Bukit Soeharto yang merupakan lahan milik negara, masih cukup luas. Selain itu, sudah ada fasilitas transportasi yang memadai menuju lokasi itu, diantaranya, tol dan bandara.
Dengan demikian, menurut Isran, biaya mendirikan Ibu Kota negara semakin murah.
"Saya mengusulkannya di Bukit Soeharto karena itu hutan milik negara dan jumlah penduduknya sedikit. Ketinggiannya jauh (dari bencana banjir)," tutur Isran pada Selasa (30/4).
Baca Juga: Pemindahan Ibu Kota, Jokowi Siapkan Tiga Lokasi Dengan Luas Lahan Berbeda
Isran menilai lahan Bukit Soeharto sangat luas dibanding lahan Panajam Paser Utara (PPU) yang pernah diusulkan oleh mantan Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak.
Menurut Isran, nantinya ada tim teknis dari kepresidenan yang melakukan analisis dan penelitian ke lapangan untuk menentukan lokasi ibu kota.
Salah satu hal paling penting ialah mencari tahu kapasitas sumber areal untuk pendirian pusat pemerintahan.
Berdasarkan data yang dihimpun Prokal, Bukit Soeharto memiliki luas 61.850 hektare berada di Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kabupaten Panajam Paser Utara.
Untuk menuju kawasan itu hanya membutuhkan waktu 45 menit dari Balikpapan dan 1,5 jam dari Samarinda. (Antara)