Suara.com - Untuk mendukung Program Kartu Tani yang dicanangkan Kementerian Pertanian (Kementan),PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI, konsisten melayani masyarakat segmen mikro, kecil dan menengah. Dukungan tersebut diperlihatkan BRI melalui Kartu Tani, yang bertujuan untuk mensejahterakan petani.
Hal ini dikemukakan Direktur Ritel dan Menengah BRI, Supari. Menurutnya, lewat integrasi fiturnya yang mudah dan sederhana, petani bisa menggunakan Kartu Tani untuk pendistribusian pupuk bersubsidi.
Melalui Kartu Tani, BRI fokus mengembangkan database agar seluruh data petani dapat terekam, sehingga pendistribusian pupuk bersubsidi dapat tepat sasaran.
"BRI sudah mengggelontorkan Rp 5 triliun - Rp 6 triliun untuk pengembangan database Kartu Tani," ujar Supari, Jakarta, Sabtu (4/5/2019).
Baca Juga: Kementan : Kartu Tani Memiliki Sejumlah Manfaat bagi Petani
Hingga saat ini, ia mengklaim sudah ada kurang lebih 6 juta data petani yang sudah terekam di Kartu Tani. Jika database ini terus dikembangkan, pemerintah akan memiliki big data dan risk management yang baik, sehingga dapat melayani masyarakat dengan cepat dan efektif.
Kartu Tani wajib dimiliki petani agar bisa mendapatkan pupuk bersubsidi. Tidak hanya dapat membaca alokasi dan transaksi pupuk bersubsidi, kartu ini juga dapat digunakan dalam transaksi perbankan umum seperti menerima dan mentransfer uang.
"Ke depan diharapkan bukan hanya pupuk yang difokuskan dalam kartu ini, namun juga bibit berkualitas," tambahnya.
Kartu Tani sebagai Dasar Penyusunan Kebijakan
Sementara itu, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana (PSP) Kementan, Sarwo Edhy mengatakan, Kementan akan menjadikan Kartu Tani sebagai kelengkapan data sebagai dasar penyusunan kebijakan. Kartu Tani merupakan sarana akses layanan perbankan terintegrasi yang berfungsi sebagai simpanan, transaksi, penyaluran pinjaman hingga kartu subsidi (e-wallet).
Baca Juga: Dengan Kartu Tani, Petani Magelang Bisa Beli Pupuk Bersubsidi
“Keunggulan Kartu Tani ini antara lain, single entry data, proses validasi berjenjang secara online, transparan, dan multifungsi,” katanya.
Sarwo Edhy menjelaskan, ketersediaan data yang lengkap dan akurat dalam Kartu Tani memiliki banyak kegunaan. Pertama, sebagai dasar penyusunan kebijakan bagi pemerintah.
Kedua, tranparansi penyaluran dana subsidi melalui sistem perbankan bagi Kementerian Keuangan. Ketiga, data kebutuhan pupuk secara akurat sampai tingkat pengecer bagi Pupuk Indonesia.
Keempat, bagi Bulog dapat memproyeksikan potensi panen di suatu daerah melalui data pupuk subsidi yang disalurkan, sehingga dapat segera menyerap hasil panennya, menerima dana secara utuh dan membeli pupuk subsidi sesuai kuota yang diberikan bagi petani.
“Keunggulan kelima adalah bagi dinas pertanian, agar dapat mengetahui produktivitas lahan suatu daerah. Kartu Tani diharapkan menjadi era baru untuk mensejahterakan petani Indonesia,” kata Sarwo Edhy.