Suara.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan 75 persen masyarakat Indonesia mempunyai tabungan di bank. Menurut OJK, bila minat masyarakat menabung cukup tinggi bisa menjadi faktor pendukung makmurnya suatu negara.
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan, Wimboh Santoso menjelaskan, salah satu untuk memenuhi target tersebut dengan membuat program Simpanan Pelajar (Simpel).
Saat ini jumlah pelajar yang sudah mengikuti Simpel baru mencapai 48,9 persen dari total seluruh pelajar yang ada di Indonesia.
"Jadi ada alasan ekonominya inilah yang biasanya negara lain tingkat. Jika tabungannya tinggi negaranya makmur, Indonesia mempunyai terget 75 persen mempunyai tabungan," ujar Wimboh Santoso di Gedung Dhanapala, Kamis (2/5/2019).
Baca Juga: 17 Juta Pelajar Sudah Mulai Menabung, Nilainya Capai Rp 6,64 Triliun
Wimboh meminta untuk seluruh stakeholder untuk mendorong program Simpel ini. Menurutnya, bila jumlah penabung tinggi ekonomi bisa meningkat salah satunya untuk membuka lapangan pekerjaan baru.
Untuk mendorong minat pelajar untuk menabung akan dicanangkan setiap 2 Agusutus sebagai hari menabung nasional.
Wimboh mengimbau untuk industri perbankan turut mensukseskan program Simpel dengan memunculkan fitur atau perlombaan gerakan menabung.
"Pelajar ini harus kita dorong untuk gemar menabung serta program Simpel sehingga kita harus selalu mengingatkan minat bisa melalui berbagai lomba intinya gerakan untuk menabung," terangnya.
Baca Juga: Tips Traveling dari Perokok : Berhenti Merokok dan Nabung Rp 22 Ribu Sehari