Suara.com - Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra memprediksi pergerakan nilai tukar rupiah bakal tertekan oleh dolar AS.
Menurut pengamatan Ariston, rilis notulen rapat Bank Sentral AS atau The Fed secara implisit menjelaskan bahwa belum ada rencana Fed memangkas suku bunga.
The Fed juga menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi AS dan pasar tenaga kerja AS masih solid.
Sehingga, pernyataan The Fed tersebut berpotensi mendorong penguatan dolar AS terhadap rupiah hari ini.
Baca Juga: Ramai Tukar Uang Jelang Lebaran, BI Surakarta Tambah Pasokan Rupiah
"Rupiah berpotensi tertekan di kisaran Rp 14.200 - Rp 14.300," kata Ariston di Jakarta, Kamis (2/5/2019).
Sementara itu, Ariston menambahkan, rilis data inflasi yang diperkirakan di bawah 3 persen mungkin tak mempengaruhi pergerakan rupiah.
Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan rupiah pada Selasa (30/4/2019) berada di level Rp 14.256 per dolar AS.
Level itu melemah bila dibandingkan pergerakan Senin sebelumnya di level Rp 14.208 per dolar AS.
Sementara itu, berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia, rupiah pada Selasa kemarin berada di level Rp 14.215 per dolar AS.
Baca Juga: Dolar AS Kembali Mulai Menekan Pergerakan Rupiah
Posisi itu melemah bila dibandingkan pada pergerakan rupiah di Senin sebelumnya yang berada di level Rp 14.188 per dolar AS.