Bahan Bakar Kualitas Tinggi Berbahan Minyak Sawit Berhasil Diuji Coba

Rabu, 01 Mei 2019 | 05:39 WIB
Bahan Bakar Kualitas Tinggi Berbahan Minyak Sawit Berhasil Diuji Coba
Kembangkan Industri Katalis, ITB Olah Minyak Sawit Menjadi Bensin Nabati (Suara.com/Muslimin)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Laboratorium Teknik Reaksi Kimia dan Katalis dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) berhasil kembangkan katalis perengkahan (cracking) minyak sawit menjadi bensin nabati.

Ketua program studi teknik Kimia ITB, I.G.B.N Makertihartha menjelaskan, bahan bakar nabati buatannya ini merupakan bensin berkualitas tinggi.

Diketahui bahan bakar nabati bersifat drop-in artinya bisa digunakan didalam mesin secara langsung tanpa dicampur dengan bahan bakar fosil.

"Minyak kelapa sawit yang sudah dihilangkan getahnya saja langsung kita gunakan, jadi biaya produksinya jadi lebih murah yang dibayangkan," ujar Makertihartha, Selasa (30/4/2019).

Baca Juga: Lewat WTO, Indonesia Siap Lawan Uni Eropa Soal Kelapa Sawit

Bahan bakar bensin nabati memiliki oktan riset atau research octane number (RON) sekitar 100-120. Perolehan bensin melalui proses ini terbuat dari 50 persen massa dari kelapa sawit sebagai pancingannya.

Namun selain dijadikan bahan bakar bensin nabati juga menghasilkan LPG nabati dengan perolehan 20 persen massa. Inovasi yang dilakukan ini memberikan peluang untuk memenuhi bahan bakar bensin secara nasional.

"Yang kita kembangkan disini katalisnya hasil kerjasama penelitian kami yang dibiayai Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit," tambahnya.

Makertihartha menuturkan, telah merancang sebuah pabrik utama untuk produksi bensin nabati dengan minyak kelapa sawit dengan kapasitas 8 ton perjamnya.

Ia mengklaim biaya untuk memproduksi bahan bakar bensin nabati ini lebih murah dibandingkan harga bensin yang beredar saat ini.

Baca Juga: Luhut Minta LSM Bela 27 Juta Petani Sawit Melawan Kebijakan Uni Eropa

"Harganya skema bisnisnya agak berbeda tidak 100 persen menjual ini tetapi harus di blending (pencampuran) dan harganya jauh lebih murah dengan bensin yang dipasarkan sekarang," terangnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI