Kurangi Bahan Impor, ITB Kembangkan Produk Katalis Merah Putih

Selasa, 30 April 2019 | 16:24 WIB
Kurangi Bahan Impor, ITB Kembangkan Produk Katalis Merah Putih
Guru Besar Teknik Industri ITB Prof. Dr. Subagjo. (Suara.com/Muslimin Trisyuliono)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Institut Teknologi Bandung (ITB) kini tengah melakukan pengembangan katalis untuk proses produksi bahan bakar nabati dan minyak sawit. Diketahui pengembangan tersebut dinamakan 'Katali Merah Putih'.

Guru Besar Teknik Industri ITB Prof. Dr. Subagjo menjelaskan, kunci industri kimia seperti energi terbarukan biomassa dan minyak nabati memerlukan katalis. Katalis adalah zat yang dapat mempercepat dan mengarahkan reaksi kepada produk yang akan digunakan untuk bahan bakar.

"Dengan katalis reaksi dapat dilaksanakan dengan efisien yang tinggi, sehingga menghemat bahan baku dan energi," ujar Subagjo, Selasa (30/4/2019).

Subagjo menuturkan dari Laboratorium Teknik Reaksi Kimia dan Katalis dengan ITB (TRKK-ITB), kini telah menghasilkan beberapa katalis untuk pengolahan minyak mentah dan produksi bahan bakar nabati dan proses proses bahan bakar nabati dari minyak sawit. Di antaranya pengolahan minyak bumi yang dikembangkan oleh PT Pertamina (Persero) yang telah dikomersialkan.

Baca Juga: RDG Bank Indonesia Diharapkan Jadi Katalis Penguatan Rupiah

"Saat ini sudah lebih dari 150 ton berbagai jenis katalis sudah telah digunakan di kilang minyak Pertamina," tambahnya.

Menurutnya kebutuhan Indonesia akan katalis mencapai 500 juta dolar AS per tahun dan seluruhnya harus diimpor dari luar negeri. Serta Indonesia telah mengimpor 360 ribu barrel per hari minyak mentah dan 400 ribu per hari bahan bakar minyak yang merupakan sebagian besar penyebab defisit anggaran nasional.

Subagjo telah mulai melakukan penelitian untuk katalis dimulai tahun 1982. Produk katalis buatannya kini sudah bisa digunakan dalam reaktor komersial industri sejak tahun 2011.

Katalis kini memiliki pengaruh besar karena sudah tidak diperjual belikan secara bebas.

"Pengaruhnya sekarang katalis tidak semuanya dijual bebas di pasaran. Sehingga untuk kebutuhan sangat tergantung impor di luar negeri, itu yang membuat kita ingin mengembangkan katalis. Sehingga pertama kita bisa mandiri katalis dan katalis menjadi kunci industri," katanya.

Baca Juga: Bamsoet: Mubaligh Merupakan Katalisator dan Stabilator Bangsa

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI