Suara.com - Pemerintah menyatakan siap mendukung perkembangan hilirisasi industri kelapa untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan sejumlah dana akan dikucurkan. Pernyataan ini dikemukakan Direktur Utama Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB - KUMKM), Braman Setyo.
Menurutnya, kelapa merupakan komoditas yang bernilai ekomomis dan mampu menghasilkan berbagai produk turunan.
"Saya senang sekali pertemuan hari ini, karena ini merupakan sektor produktif. Sektor ini harus menyerap kucuran dana lebih tinggi dari sektor lainnya, karena sektor produktif mempunyai nilai tambah yang lebih berkali-kali lipat. Kelapa, banyak sekali produk turunannya yang mampu menghasilkan nilai tambah," kata Bram, dalam Temu Mitra Koperasi Kelapa, di Yogyakarta, Kamis (4/4/2019).
Lebih lanjut Bram mengungkapkan, LPDB tahun ini telah menyiapkan dana sebesar Rp 1,5 triliun untuk dikucurkan kepada pelaku usaha. LPDB siap memberikan kucuran kredit kepada pelaku usaha sepanjang syarat dan ketentuan terpenuhi.
Baca Juga: Optimalkan Penyaluran Dana Bergulir, LPDB Dorong Daerah Bentuk BLUD
"LPDB tahun ini mempunyai anggaran untuk dikucurkan sejumlah Rp 1,5 triliun. Kalau terkendala untuk investasi mesin, akan kita bicarakan secara langsung. LPDB siap mendukung untuk mengucurkan kredit kepada yang bersangkutan," kata Bram.
Pada saat yang sama, perwakilan dari Koperasi Krambi Idjo, Syaukani mengapresiasi dukungan pemerintah untuk hilirisasi kelapa untuk memberikan nilai tambah. Namun ia juga mengatakan, perlu adanya kepastian raw material agar stabilitas produksi dapat berjalan dengan baik.
Syaukani menambahkan, selain dukungan hilirisasi, diperlukan juga dukungan pemerintah untuk penataan perkebunan kelapa secara nasional.
"Saat ini, kebanyakan penghasil kelapa adalah kebun rakyat. Untuk diserap ke industri pengolahan, persediaan kurang. Karena itu, perlu juga dukungan kebijakan dari pemerintah untuk menata perkebunan kelapa. Jadi kenapa sawit maju, karena ia ditata perkebunannya oleh kebijakan pemerintah. Kami berharap, kelapa juga begitu. Selain kaya dengan produk turunan, secara ekologi, kelapa juga ramah lingkungan," kata Syaukani.
Baca Juga: LPDB - KUMKM Terus Genjot Pengalihan Dana Bergulir di Sumbar