Suara.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan masih akan melakukan penghitungan terkait anggaran yang nantinya akan digelontorkan untuk biaya santunan bagi petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang mengalami musibah.
"Nanti kita akan hitung kebutuhan anggarannya untuk memenuhi kompensasi tersebut," kata Sri Mulyani usai menjadi pembicara dalam acara Infrastructure Summit 2019 di Universitas Padjajaran, Jalan Dipatiukur, Kota Bandung, Jumat (26/4/2019).
Menurutnya, saat ini Kementerian Keuangan terus memantau laporan yang masuk dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) terkait jumlah petugas yang mengalami sakit, kecelakaan bahkan meninggal dunia saat bertugas.
"Kita akan terus memantau berdasarkan laporan dari KPU mengenai berapa jumlah petugas tersebut yang diregister, berapa yang mengalami tadi sakit ada yang mengalami kecelakaan atau dalam hal ini juga sampai meninggal dunia," tukasnya.
Baca Juga: KPU Pusat Salat Gaib untuk Ratusan KPPS yang Meninggal
Ia mengatakan pentingnya setiap pekerja memiliki asuransi termasuk petugas KPPS sekalipun harus bisa dicover asuransi. Sehingga, ucap dia, ketika terjadi kecelakaan maka otomatis akan tercover asuransi.
"Tentu saja sebetulnya insurance selalu dari sisi suatu pekerjaan ada elemen asuransinya meskipun untuk KPPU kalau mereka sudah terasuransi sebagai apakah asuransi kesehatan atau jiwa itu sebetulnya bisa tercover," jelasnya.
Di Indonesia sendiri, kata dia, memang budaya asuransi itu masih dianggap sebelah mata. Makanya, dia berupaya untuk terus melakukan kampanye terkait pentingnya asuransi untuk masyarakat Indonesia.
"Di Indonesia mungkin kultur asuransi itu menjadi sangat penting, jadi tentu saya berharap mengkampanyekan pentingnya asuransi untuk masyarakat Indonesia," bebernya.
Untuk diketahui, jumlah petugas KPPS yang meninggal dunia, sakit ataupun mengalami kecelakaan masih terus bertambah hingga Kamis (25/4/2019).
Baca Juga: TOK... Menteri Keuangan Sri Mulyani Setujui Duit Santunan KPPS Meninggal
Petugas KPPS yang meninggal dunia bertambah sebanyak 81 menjadi 225 orang, sedangkan yang sakit bertambah sebanyak 587 orang.