Suara.com - Bank Indonesia (BI) meramal bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2019 sebesar 5,2 persen. Angka itu lebih tinggi dibandingkan pada periode yang sama tahun 2018 sebesar 5,06 persen.
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo menerangkan, pertumbuhan itu didorong dari konsumsi dalam negeri yang membaik pada periode Januari-Maret.
"Perkiraan kami Produk Domestik Bruto kuartal I itu bisa mendekati 5,2 persen. Faktot sudah saya sampaikan didorong domestic demand khususnya terkait konsumsi," kata Perry dalam konferensi Pers di Kompleks Perkantoran BI, Jakarta Pusat, Kamis (25/4/2019).
Menurut Perry, pertumbuhan ekonomi tersebut juga karena didorong dari stabilitas keuangan di Indonesia terjaga. Sehingga, para investor makin percaya diri untuk menanamkan modal ke Indonesia.
"Sinergitas dari kebijakan-kebijakan yang ditempuh oleh BI, Pemerintah, OJK dan otoritas lain yang sudah kita tunjukkan sejak tahun lalu. Bagaimana koordinasi kebijakan moneter dan fiskal untuk jaga stabilitas. Relaksasi makroprudensial dan pendalaman pasar keuangan," jelas dia.
Dalam hal ini, Perry menargetkan petumbuhan Indonesia makin membaik pada tahun ini dengan rentang pertumbuhan dari 5 persen hingga 5,4 persen.
"Pertumbuhan ekonomi kita akan lebih baik di tahun ini. Kami perkirakan 5 persen -5,4 persen titik tengah 5,2 persen," ucap dia.
Untuk diketahui, sepanjang tahun 2018 Pertumbuhan Ekonomi Indonesia sebesar 5,17 persen. Pertumbuhan itu naik dibandingkan ekonomi tahun 2017 yang hanya tumbuh 5,07 persen.