Suara.com - Bank Indonesia mencatat aliran modal asing masih terus mengalir ke Indonesia, setelah pelaksanaan pemungutan suara Pemilu dan Pilpres 2019, tanggal 17 April pekan lalu.
Hingga posisi saat ini atau year to date, aliran modal asing yang masuk ke Indonesia sebesar Rp 73,28 triliun.
Rinciannya, aliran modal asing yang masuk lewat Surat Berharga Negara (SBN) sebanyak Rp 58,38 triliun. Sisanya Rp 14,9 triliun masuk ke pasar saham.
"Ini adalah realisasi (aliran modal asing) yang sudah masuk termasuk angka-angka setelah pemilu. Termasuk angka-angka di 18 April maupun 22 April 2019," kata Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam konferensi pers di kompleks perkantoran BI, Jakarta Pusat, Kamis (25/4/2019).
Baca Juga: Ini Cara Mengolah Sayur dan Buah Agar Vitamin dan Mineral Tidak Hilang
Menurut Perry, kencangnya aliran modal asing turut didorong dari Bank Sentral Amerika Serikat, The Fed yang tak menaikkan suku bunga acuan pada tahun ini dan tahun depan.
Karenanya, perbedaan suku bungan acuan asing dengan masih tinggi. Alhasil, pasar SBN Indonesia semakin menarik. Dengan begitu, investor makin sangat percaya menanamkan uangnya di Indonesia.
Apalagi, sambung Perry, ditambah dengan pertumbuhan ekonomi yang makin membaik. Dia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di kisaran 5 persen - 5,4 persen.
"Sehingga dengan prospek ekonomi yang akan lebih baik, tentu saja memberikan suatu ekspektasi, bahwa menanamkan di sekuritas termasuk equity akan semakin baik.”
Baca Juga: Ahli Hukum Pidana: Pasal Dakwaan untuk Ratna Sarumpaet Sudah Pas