Pemerintah Klaim Harga Beras Terkendali Jelang Bulan Puasa, Nyatanya?

Kamis, 25 April 2019 | 14:23 WIB
Pemerintah Klaim Harga Beras Terkendali Jelang Bulan Puasa, Nyatanya?
Petugas menata beras jenis medium saat peluncuran Operasi Pasar di Pasar Induk Beras, Jakarta Timur, Kamis (22/11). (Suara.com/Fakhri Hermansyah)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution pastikan jelang bulan Ramadan dan Lebaran kebutuhan pangan seperti beras terkendali. Menurutnya pada bulan Mei dan Juni telah masuki masa panen.

Hal tersebut dijelaskan setelah menghadiri Rapat Koordinasi persiapan Ramadan. Dalam rapat tersebut dihadiri Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.

"Tahun ini Ramadan akan terjadi pada bulan Mei dan Idul Fitri terjadi pada bulan Juni. Perkembangan harga terutama pangan terlihat praktis tidak ada masalah berarti, harga beras stok beras dan panen sudah mulai," ujar Darmin Nasution, Kamis (25/4/2019).

Darmin menjelaskan dalam diskusinya tidak perlu khawatir akan inflasi pada harga beras. Ia meminta untuk harga gabah untuk tidak terlalu rendah karena memasuki masa puncak panen raya.

Baca Juga: Jelang Ramadan Harga Beras Mulai Merangkak Naik

Pemerintah mengambil langkah untuk memaksimalkan panen dengan strategi Bulog untuk membangun gudang sebagai penyimpanan.

Ia meminta Bulog untuk bekerjasama dengan perusahaan kecil untuk membuat dryer sebagai tempat penyimpanan.

"Kita ada 34 Provinsi, 6-7 diantaranya adalah daerah surplus beras sisanya defisit sehingga kita minta untuk Bulog mereview gudang mereka dengan fasilitas lain," tambahnya.

Dengan pembangunan dryer di daerah surplus beras tersebut Bulog bisa makin banyak membeli gabah. Diketahui dengan adanya dryer bisa menyimpan gabah hingga enam bulan.

"Kita minta Bulog Konsisten beli 1,8 juta ton selama tahun ini. Sekarang ini stok di Bulog mendekati 2 juta ton sekitar 1,97 juta ton jadi beras tidak ada masalah mengkhawatirkan," terangnya.

Baca Juga: Prabowo Putuskan Akan Bertemu Jokowi Habis Lebaran

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI