Suara.com - Harga beras lokal di Pasar Kemakmuran dan pasar harian di Kabupaten Kotabaru, Provinsi Kalsel, menjelang Ramadan 1440 Hijriah mulai merangkak naik.
Kenaikan harga beras disebut-sebut karena minimnya stok beras di pasaran.
"Salah satu pemicunya adalah stok di sentra produksi semakin menipis. Dan kenaikan harga mulai terasa sejak awal bulan," kata H Ardian salah seorang pedagang beras di Pasar Kemakmuran Kotabaru.
Dikatakannya, untuk harga beras kenaikannya berkisar Rp 3 ribu sampai Rp 5 ribu per gantang (2,8 kilogram), beras banjar jenis siam menjadi Rp 40 ribu per gantang, banjar karau Rp 35 ribu per gantang, unus mayang Rp 50 ribu per gantang, dan unus mutiara Rp 45 ribu per gantang.
Baca Juga: Bayi Dibalut Karung Beras dan Dikubur Hidup-hidup di Kuburan Kober
Diungkapkan Ardian, kenaikan harga beras banjar ini disebabkan pasokan yang sudah berkurang karena belum memasuki masa panen.
"Barangnya kosong di Banjar, kita telepon seminggu sebelumnya juga belum tentu ada," katanya.
Ia menambahkan, harga beras banjar berpotensi terus meroket karena masa panen diperkirakan baru dimulai setelah bulan puasa.
Salah seorang pembeli, Miswarni mengatakan, beras merupakan salah satu kebutuhan pokok sehari-hari sehingga meski harganya naik tetap harus dibeli.
"Kita sih pasti maunya harga-harga selalu murah, tapi kalau sudah naik dari sananya mau apa, mudah-mudahan ada rezekinya kalau tidak bisa beli banyak ya sedikit," ucapnya.
Baca Juga: Caleg Tak Punya Modal Ini Bikin Spanduk Pakai Karung Beras
Dari beberapa jenis beras banjar, hanya beras banjar lamah yang harganya stabil lantaran sudah panen lebih dulu. Pasokan yang melimpah bahkan membuat harganya turun dari sebelumnya Rp 32 ribu per gantang menjadi Rp 30 ribu rupiah per gantang. (Antara)