GoJek Klaim Go-Food Berkontribusi Rp 18 Triliun ke Perekonomian Indonesia

Selasa, 23 April 2019 | 13:56 WIB
GoJek Klaim Go-Food Berkontribusi Rp 18 Triliun ke Perekonomian Indonesia
Memesan ojek menggunakan aplikasi Gojek. [dok. Gojek]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Layanan aplikasi online pesan antar makanan Go-Food mencatat telah berkontribusi untuk perekonomian Indonesia Rp 18 triliun. Hal tersebut didukung oleh 400 ribu mitra pedagang yang 96 persen merupakan UMKM.

Chief Food Officer Gojek Group, Cathrine Hindra Sutjahyo menjelaskan, saat ini Go-Food telah menguasai pangsa pasar layanan aplikasi online pesan antar makanan di Indonesia. Pertumbuhan jumlah pesanan Go-Food tumbuh tujuh kali lipat dalam dua tahun terakhir.

"Tidak hanya andalan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan kuliner, Go-Food juga memberikan kontribusi yang signifikan pada perekonomian Indonesia yaitu Rp 18 triliun, menurut hasil riset lembaga Demografi FEB UI," ujar Cathrine Hindra Sutjahyo, Selasa (23/4/2019).

Cathrine menambahkan, pertumbuhan jumlah pesanan setidaknya telah meningkatan volume dan omzet bisnis sebesar 3,5 kali lipat kepada mitra pedagang terutama UMKM untuk mengembangkan usahanya.

Baca Juga: Ojek Rupanya Bukan Sumber Pendapatan Terbesar Gojek

Diketahui dalam riset yang dilansir dari 85 persen responden UMKM telah menginvestasikan kembali pendapatan dari pesanan Go-Food ke dalam usahanya.

"Yang paling penting efek apa yang diberikan untuk ekosistem dari pedagang. Penyedia makanan tergabung dengan Go-Food mengalami kenaikan pendapatan," terangnya.

Menurut riset LD FEB UI dari responden UMKM sekitar 87 persen menilai, layanan Go-Food lebih aman dan terpercaya dibanding kompetitor. Serta 90 persen UMKM telah tergabung ke layanan Go-Food.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI