Trump Minta Negara Lain Tak Beli Minyak dari Iran Mulai 1 Mei

Selasa, 23 April 2019 | 10:49 WIB
Trump Minta Negara Lain Tak Beli Minyak dari Iran Mulai 1 Mei
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bersama Melania Trump tiba di Buenos Aires, Argentina, Kamis (29/11). [SAUL LOEB / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah Amerika Serikat meminta negara pembeli minyak yang berasal dari Iran untuk menghentikan pembeliannya mulai 1 Mei.

Hal tersebut dampak dari tingginya harga minyak mentah dunia yang naik karena ongkos pengiriman minyak mentah yang telah berada di posisi tertinggi.

Dikutip dari Reuters, Presiden Donald Trump akan mencabut keringanan untuk negara yang kedapatan tetap membeli minyak dari Iran.

Langkah tersebut dilakukan untuk memberikan pelajaran ke Iran untuk segera menurunkan harga minyak mentahnya.

Baca Juga: Beri Saran Padamkan Kebakaran Notre Dame, Donald Trump Dihujat

Instruksi Trump tersebut membuat beberapa importir minyak kebingungan dan meminta pemerintah Amerika Serikat untuk membebaskan membeli minyak mintah Iran.

Diketahui saat ini ekspor minyak mentah Iran telah turun sekitar 1 juta barel per hari dari sebelumnya lebih dari 2,5 juta barel per hari.

Presiden Rapidan Energy Group, Robert McNally menjelaskan, dampak dari pencabutan keringanan membeli minyak Iran membuat pasokan minyak mentah internasional naik menjadi 74 dolar AS per barel pada Senin lalu. Posisi ini diklaim tertinggi dari November 2018.

"Meski harga minyak tinggi dan naik dengan cepat beresiko untuk mengganggu geopolitik, (Trump) bertaruh bahwa Arab Saudi dan UEA akan mendapatkan harga lebih baik dari minyak Iran," ujar Robert McNally.

Untuk mengantisipasi pasokan minyak mentahnya, Amerika Serikat meningkatkan pasokan dari eksportir Arab Saudi dan negara-negara OPEC lain.

Baca Juga: Donald Trump Sebut Suara Bising Kincir Angin Bisa Picu Kanker, Benarkah?

Diketahui, untuk harga minyak mentah Amerika Serikat mencapai 65,92 dolar AS per barel, harga tersebut adalah yang tertinggi sejak Oktober 2018.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI