Suara.com - Produsen pesawat asal Amerika Serikat Boeing Co dilaporkan mengalami masalah manufaktur. Hal ini setelah perusahaan mengabaikan keluhan para karyawannya.
Menurut laporan The New York Times, terungkap bahwa Boeing lebih mementingkan kecepatan produksi dibandingkan kualitas. Hal tersebut, terungkap setelah New York Times mewawancarai sekitar selusin karyawan Boeing.
"Budaya yang sering menghargai kecepatan produksi daripada kualitas," tulis laporan tersebut seperti dikutip dari CNBC, Senin (22/4/2019).
Dalam laporan itu, pekerja Boeing telah mengajukan banyak keluhan keselamatan kepada pemerintah federal atas isu-isu mulai dari praktik manufaktur yang buruk hingga peralatan.
Baca Juga: Seluruh Maskapai di Dunia Kompak Tunda Pesan Pesawat ke Boeing
Selain itu, pekerja mengatakan mereka telah ditekan untuk tidak melaporkan pelanggaran peraturan kepada pihak berwenang.
Laporan itu juga menemukan bahwa pekerja Boeing telah memasang bagian yang salah di pesawat-pesawat Boeing hingga menciptakan potensi bahaya.
Surat kabar itu juga melaporkan bahwa setidaknya satu maskapai besar, Qatar Airways, telah frustasi terhadap masalah produksi di fasilitas Boeing.
Ketika dihubungi untuk mendapatkan komentar tambahan dari CNBC, seorang juru bicara Boeing justru mengirim memo internal kepada CNBC.
"Sebuah kisah yang diposting di New York Times hari ini, melukiskan gambaran yang miring dan tidak akurat tentang program dan tentang tim kami di Boeing South Carolina. Artikel ini menampilkan informasi yang terdistorsi, mengulangi kisah-kisah lama dan desas-desus yang telah lama dimatikan," tulis Zaback dalam memo itu.
Baca Juga: Keluarga Korban Pesawat JT 610 Tuntut Lion Air dan Boeing Bayar Ganti Rugi
Laporan ini menimbulkan pertanyaan tentang proses produksi Boeing 787 Dreamliner pada saat perusahaan sudah memulai investigasi, termasuk penyelidikan kriminal federal ke dalam proses sertifikasi Boeing 737 Max.