Suara.com - Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, Tjahja Widayanti menjelaskan, stok bawang putih saat ini terus menipis. Hal tersebut membuat harga bawang putih terus melonjak di pasaran.
Diketahui untuk kebutuhan bawang putih nasional masih tergantung impor berkisar 95 persen. Namun untuk mengantisipasinya pihaknya telah berkoordinasi dengan 7 importir bawang putih untuk mengadakan operasi pasar.
"Memang pasokannya berkurang karena semakin ke sini semakin berkurang dari tahun 2018 dan sekarang sudah dikeluarkan termasuk persetujuan impornya," ujar Tjahja Widayanti, Kamis (18/4/2019).
Tjahja menambahkan, untuk memenuhi kebutuhan pasar bawang putih masih menggunakan sisa stok dari tahun 2018. Terhitung sisa dari stok tahun 2018 berjumlah 100 ribu ton.
Baca Juga: Harga Bawang Putih Melambung, Kemendag Gelar Operasi Pasar
"Sisa tahun lalu dari catatan saya masih sekitar 100 ribu ton dihitungan perbulannya 30 ribu ton jadi ini agak menipis itu untuk konsumsinya," tambahnya.
Tjahja berharap, memasuki bulan puasa harga bawang putih tidak mengalami lonjakan seperti di tahun 2017.
Untuk menurunkan harga bawang putih, sudah lima importir yang bergabung untuk ikut melakukan operasi pasar.
"Tolong kalian turun ke pasar supaya harga ini turun karena di 34 provinsi semua teriak harga bawang putih tinggi. Yang baru menyanggupi baru lima importir," terangnya.
Baca Juga: Pemerintah Diminta Batalkan Pemberian Diskresi Impor Bawang Putih ke Bulog