Suara.com - Nilai tukar rupiah langsung menguat terhadap dolar AS pada Kamis (18/4/2019). Penguatan ini setelah hasil hitung cepat (quick count) yang memenangkan pasangan Capres Cawapres nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) - Ma'ruf Amin.
Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan pukul 13.40 WIB rupiah menguat ke level Rp 14.037 per dolar AS dari yang sebelumnya Rp 14.085.
Bahkan data Reuters pada pukul 09.15 WIB menunjukan rupiah sempat diperdagangkan di level Rp 13.995 per dolar AS.
Sementara, berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia rupiah juga diperdagangkan menguat terhadap dolar AS di level Rp 14.016 per dolar AS.
Baca Juga: Kalah di Quick Count Pilpres 2019, Saham Perusahaan Sandiaga Uno Nyungsep
Menurut Ekonom Bank DBS Indonesia Masyita Crystallin, penguatan rupiah tersebut itu memang berkaitan dari hasil quick count Pilpres.
"Optimisme setelah pemilu sangat terkait dengan kemungkinan hasil pemilu yang inline dengan hasil survey beberapa lembaga sebelum pemilu. Dan ini sesuatu yang wajar dan expected. Bisa jadi sebagian dari upside terhadap rupiah ini sudah priced in sebelumnya," kata Masyita saat dihubungi, Kamis (18/4/2019).
Apalagi, sambung Masyita, hasil quick count itu membuat optimis para investor obligasi untuk mengalihkan obligasi dari denominasi dolar AS ke rupiah.
"Investor obligasi sudah cukup optimis dengan Indonesia terutama di bond tenor panjang dan setelah quick count keluar mulai mengalihkan dolar ke rupiah," imbuh dia.
Baca Juga: Prabowo Kalah Quick Count, Ini Susah Payah Sandi Jual Saham untuk Kampanye