Produksi pangan, khususnya beras, diharapkan akan meningkat dan kesejahteraan petani tercapai.
Rohim (48), petani padi dengan lahan sawah pasang surut seluas 3 hektare mengatakan, saat ini baru bisa panen sekali dalam setahun dengan produktivitas 4 ton per hektare. Dia berharap, melalui Serasi, ia bisa menanam padi 3 kali, atau paling tidak dua kali tanam dalam setahun.
"Belum dimulai saja sudah banyak yang melaksanakan dua kali tanam, karena petani ingin bisa tiga kali tanam dalam setahun. Hanya kondisinya perlu perbaikan. Pemerintah sudah mendukung. Kita biasanya kekurangan air pada tanam yang kedua. Itu bisa diambil dari sungai besar dengan pompanisasi ke sungai kecil," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumsel, Erwin Noor Wibowo mengatakan, yang menjadi prioritasnya adalah melakukan normalisasi irigasi tersier dan pompanisasi. Mei diharapkan bisa selesai, karena biasanya terjadi kekeringan di lahan rawa.
Baca Juga: Kementan Berusaha Akses Dana Pusat Pengembangan Investasi Pemerintah
Melalui program Serasi ini, jelas Erwin, pemerintah daerah Sumsel menargetkan bisa meningkatkan IP 100 menjadi IP 200, IP 200 menjadi IP 300, dan yang sudah berhenti di IP 200 atau IP 300. Targetnya adalah meningkatkan produktivitasnya.
"Akan ada tambahan produksi 600 - 800 ribu ton beras per tahun dari program ini," katanya.
Kegiatan yang dilakukan dalam program Serasi ini, lanjut Erwin, adalah memperbaiki infrastruktur irigasi, pompanisasi, pencucian lahan, rehabilitasi jaringan irigasi tersier dan penguatan aktivitas kelompok untuk menjadi korporasi petani.
Pada musim tanam pertama, petani padi di Sumsel bisa mendapatkan hasil panen sampai 8 ton per hektare, namun pada musim tanam kedua petani umumnya hanya dapat 3 ton per hektare. Dengan program Serasi ini, diharapkan produktivitas padi pasang surut pada musim tanam kedua bisa mencapai 5 ton per hektare.
"Kami juga menyatukan kelembagaan yang ada agar berkorporasi, mengatasi masalah dengan permodalannya dan menguatkan pemasarannya," pungkas Erwin.
Baca Juga: Kementan Dorong Pemda Keluarkan Regulasi Perlindungan Lahan Pertanian