Kementan Minta Lahan Pasang Surut di Banyuasin Selesai Akhir Mei

Jum'at, 12 April 2019 | 09:42 WIB
Kementan Minta Lahan Pasang Surut di Banyuasin Selesai Akhir Mei
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Sarwo Edhy. (Dok : Kementan)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kementerian Pertanian (Kementan) minta agar lahan pasang surut di Kecamatan Air Sale, Banyuasin, Sumatera Selatan, seluas 14 ribu hektare, selesain pengerjaannya pada akhir Mei 2019. Para petani sendiri menyambut baik program pemerintah ini, yang bertujuan untuk meningkatkan indeks pertanaman dan produktivitas padi pasang surut seluas 220 ribu hektare di Sumsel.

Hal ini dikemukakan Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Sarwo Edhy.

"Target secara nasional, pada Juli bisa 200 ribu hektare dan pada Desember 2019 bisa selesai 500 ribu hektare," ujarnya, saat sosialisasi Program Selamatkan Rawa, Sejahterakan Petani (Serasi) di Banyuasin, Kamis (11/4/2019).

Menurutnya, rawa adalah masa depan Indonesia. Saat ini terdapat 10 juta hektare yang bisa dijadikan lahan pertanian produktif, antara lain di Sumsel dan Kalsel.

Baca Juga: Kementan Berusaha Akses Dana Pusat Pengembangan Investasi Pemerintah

"Kita fokus untuk penyelesaian program Serasi di Sumsel, karena program di sini terbesar," tambah Sarwo.

Kementan sedang gencar menggarap lahan rawa lebak dan pasang surut. Kementan pun memberikan bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) berupa ekskavator, yang diberikan kepada masyarakat tani agar dioptimalkan pemanfaatannya.

"Dengan memanfaatkan ekskavator tersebut, maka lahan rawa dan lebak menjadi produktif, seperti di Sumatera Selatan," kata Sarwo Edhy.

Untuk lahan rawa, Ditjen PSP telah menyiapkan bantuan 200 unit ekskavator besar dan 14 unit ekskavator mini dari pengadaan 2018. Rencananya akan dilakukan penambahan sebanyak 30 unit ekskavator mini tahun ini.

Sarwo menambahkann, Kementan telah menyalurkan bantuan ekskavator sebanyak 69 unit di Sumsel. Berdasarkan pantauan, bantuan tersebut bekerja optimal untuk pengerukan saluran irigasi yang mengalami pendangkalan, pembuatan jalan usaha tani dan optimasi lahan rawa lebak dan lahan rawa pasang surut.

Baca Juga: Kementan Dorong Pemda Keluarkan Regulasi Perlindungan Lahan Pertanian

"Pemantauan ini sesuai arahan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman. Alsintan dan ekskavator harus bekerja optimal, sehingga lahan rawa menjadi lahan sawah produktif," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI