Suara.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengkritik pembangunan Bandar Udara Internasional Jawa Barat (BIJB) atau Bandara Kertajati yang tak sesuai lokasi. Sehingga, saat ini Bandara yang berada di Majalengka, Jawa Barat itu masih sepi penumpang.
Menanggapi kritikan Wapres JK itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebut, ide pembangunan Bandara Kertajati sebenarnya bukan dari Pemerintah Pusat tetapi berasal dari Pemerintah Daerah (Pemda).
"Jadi saya menjawab skenario Kertajati itu adalah ide Pemda selaku otoritas kami tidak mungkin ide itu kita campakan. Kita harus rangkul pemda itu harus kita ajak," katanya saat ditemui di Kantor Kementerian Perhubungan, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (11/4/2019).
Mantan Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) ini menuturkan, awalnya Bandara Kertajati hanya untuk digunakan sebagai penerbangan internasional saja. Kemudian Bandara Husen Sastranegara, Bandung untuk penerbangan domestik.
Baca Juga: Bandara Kertajati Diharapkan Tingkatkan Sektor Wisata
"Idenya seperti itu. Nah itu akan maksimal kalau bandara sudah selesai. Selain itu kita akan membuat pusat umrah dan haji Jawa Barat," jelas dia.
Budi Karya menambahkan, Bandara Kertajati ini juga diproyeksikan sebagai pusat logistik udara. Namun, itu bertahap hingga 5 tahun mendatang.
"Apabila berjalan baik, Kertajati adalah salah satu bandara yang menguntungkan karena ada logistik karena logistik akan bagus sekali nah oleh karenanya kita bahu membahu. Pemda saya undang, yuk kita bangun ini sama-sama, nah bahwasanya ada hal yang ini ya kita tanggung sama-sama," tutup dia.