Suara.com - Calon Presiden dan Wakil Presiden Jokowi - Maruf Amin dan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno perlu membahas peta jalan atau roadmap strategi industrialisasi Indonesia dalam Debat Pilpres 2019 terakhir, Sabtu (13/4/2019) besok.
Hal itu dikatakan Pengamat ekonomi Agustinus Prasetyantoko. Dia menjelaskan bahwa pemerintahan berikutnya perlu betul-betul menyusun strategi industrialisasi di Indonesia sebagai pekerjaan rumah yang harus dituntaskan.
"Menurut saya yang masih hilang atau 'missing' adalah strategi industri kita mau ke mana? Ini belum muncul," kata Rektor Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya tersebut di Jakarta, Rabu (10/4/2019).
"Industri mana yang lemah atau kuat, industri apa yang perlu dibangun atau diserahkan kepada swasta, itu perlu 'roadmap'-nya," lanjut dia.
Baca Juga: Industri Manufaktur Tumbuh, Grand Kartech Siap Sasar Pasar Ekspor
Pras menambahkan bahwa kendati strategi industrialisasi sudah ada sejak era pemerintahan-pemerintahan sebelumnya, namun strategi ini tidak pernah dikerjakan secara sistematis rezim-rezim terdahulu.
"Yang terpenting adalah eksekusi dari 'roadmap' strategi industrialisasi tersebut," ujarnya.
Sebelumnya Pras juga menyarankan agar kedua pasangan capres dan cawapres dalam Pemilu 2019 ini memerhatikan tiga fokus terkait strategi besar ekonomi Indonesia yakni menyelesaikan masalah jangka pendek berupa defisitnya neraca transaksi berjalan Indonesia, meningkatkan "revenue" Indonesia, dan menuntaskan neraca migas yang membebani.
Tema industri akan menjadi salah satu tema yang dibahas dalam debat kelima atau terakhir pilpres pada 13 April 2019, empat hari menjelang hari pencoblosan pada Rabu 17 April 2019, bersama sejumlah tema lainnya seperti ekonomi dan kesejahteraan sosial, keuangan, dan investasi.
Pasangan capres dan cawapres nomor urut 01 dan 02 akan kembali bertemu dalam debat pemilu presiden (pilpres) kelima sekaligus debat pamungkas pada 13 April 2019 yang menutup seluruh rangkaian debat pilpres, yang dimulai sejak Januari 2019. (Antara)
Baca Juga: Pemerintah Siap Dukung Perkembangan Hilirisasi Industri Kelapa