Indonesia Gandeng Swedia Perkuat Kerja Sama Energi Terbarukan

Rabu, 10 April 2019 | 18:04 WIB
Indonesia Gandeng Swedia Perkuat Kerja Sama Energi Terbarukan
Indonesia bekerja sama dengan Swedia untuk memperkuat energi terbarukan dengan membentuk forum Business Accelerate Program Indonesia (BAPI) 2019. (Suara.com/Muslimin)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Indonesia bekerja sama dengan Swedia untuk memperkuat energi terbarukan dengan membentuk forum Business Accelerate Program Indonesia (BAPI) 2019.

Kerja sama ini meliputi International Strategic Partnership Center (ISPC) antara Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) dan Swedish Energy Delegation.

Ketua Umum Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI) Surya Dharma menjelaskan, program ini bertujuan untuk memicu lebih banyak kolaborasi dan inovasi antara Indonesia dan Swedia sebagai bagian dari hubungan jangka panjang antar kedua negara.

"Swedia memiliki kelebihan-kelebihan khususnya di sektor energi terbarukan. Dalam beberapa tahun terakhir kita ingin memanfaatkan energi terbarukan, pada tahun 2025 menjadi 23 persen," ujar Surya Dharma, Rabu (10/4/2019).

Baca Juga: Tertarik Energi Terbarukan, Penasehat Presiden pun Berinvestasi

Diketahui, tujuh perusahaan kecil dan menengah Swedia memperkenalkan ke pasar Indonesia terkait inovasi dan solusi energi terbarukan. Perusahaan tersebut adalah Ciimacheck, Comsys, Diaboratory, Grundeis, Unipower, Frico dan Hughes.

Surya menjelaskan, saat ini Swedia sedang mengembangkan energi terbarukan atau energi bersih pada tahun 2030 sehingga tidak lagi menggunakan energi fosil. Menurutnya, untuk saat ini sudah banyak negara maju yang menerapkan hal yang sama seperti Swedia.

"Kesempatan ini kita gunakan untuk pemanfaatan khususnya kerja sama dengan Swedia termasuk di bidang teknologi, capacity Building," tambahnya.

Untuk merealisasikan program peningkatan energi terbarukan tersebut, hal yang harus diperhatikan dari sektor Government-to-Government (G2G) dan Peer-to-Peer (P2P) harus ditingkatkan.

Menurutnya Indonesia sebagai negara terbesar di ASEAN untuk permintaan energi di 17 ribu pulau akan meningkat.

Baca Juga: Menko Luhut Minta Indonesia Kembangkan Energi Terbarukan

Diketahui, pemerintah saat ini berencana untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 29 persen dari total penggunaan energi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI