Suara.com - Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra memprediksi pergerakan rupiah masih akan tertekan oleh dolar AS.
Menurut dia, perang dagang dan Brexit masih mewarnai pergerakan rupiah. Dia menjelaskan, dua sentimen tersebut berpotensi menekan rupiah terhadap dolar AS.
Hal ini Karena kekhawatiran pasar terhadap perekonomian dunia yaitu laporan IMF tentang prediksi pertumbuhan ekonomi dunia dimana IMF memangkas pertumbuhan global 2019 dari 3,5 persen menjadi 3,3 persen dan dimulainya genderang perang dagang AS dengan Uni Eropa.
"Rupiah berpotensi melemah terhadap dolar AS bergerak dikisaran Rp 14.100 - Rp 14.180," kata Ariston di Jakarta, Rabu (10/4/2019).
Baca Juga: Next Top Writer, Kompetisi Novel Berhadiah Total Ratusan Juta Rupiah
Berdasarkan data Bloomberg pergerakan rupiah pada Selasa kemarin (9/4/2019) berada di level Rp 14.154 per dolar AS. Level itu melemah dibandingkan Selasa sebelumnya di level Rp 14.133 per dolar AS.
Sementara, Berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia, rupiah pada Selasa kemarin berada di level Rp 14.150 per dolar AS. Posisi itu melemah dibandingkan pada Senin yang di level Rp 14.145 per dolar AS.