Lihat Orang Minum Pakai Sedotan Plastik, Menteri Susi: Tenggelamkan

Selasa, 09 April 2019 | 15:41 WIB
Lihat Orang Minum Pakai Sedotan Plastik, Menteri Susi: Tenggelamkan
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengimbau masyarakat untuk mengurangi sampah plastik. Susi menyebutkan, Indonesia saat ini sebagai penyumbang sampah nomor dua terbesar di dunia.

Kepada para generasi milenial, Menteri Susi meminta untuk menggunakan goody bag atau tas anyaman untuk mengurangi penggunaan plastik.

"Indonesia penyumbang sampah nomor dua terbesar di dunia. Presiden membuat Perpres No.83 Tahun 2018 untuk menangani sampah plastik di laut secara nasional," ujar Menteri Susi, Selasa (9/4/2019).

Menteri Susi menjelaskan, permasalahan sampah plastik merupakan permasalahan nasional. Maka dari itu, sebagai contoh kecil, Susi mengimbau untuk tidak menggunakan sedotan bila minum air kelapa.

Baca Juga: Ikan Pari Ini Ditemukan Mati Telan Sampah Plastik Hingga Kamera Poket

Menurutnya minum air kelapa langsung dari buahnya cukup nikmat. Air yang menetes dikulit cukup bagus untuk kulit.

Ia memprediksi bahwa di tahun 2030 bila sampah plastik tidak dikurangi, jumlahnya akan melebihi ikan yang ada di laut.

"Di internet mengklaim menemukan bungkus Sarimi yang umurnya sudah 19 tahun yang lalu. Sampah plastik di laut sampai 450 tahun tidak akan hancur. Diprediksi pada tahun 2030 di lautan kita lebih banyak sampah plastik dari pada ikan," terangnya.

Menteri Susi menegaskan masyarakat wajib menegur untuk mengurangi sampah plastik. Bahkan di depan generasi milenial ia menyerukan jargon tenggelamkan orang yang masih memakai plastik untuk mendukung mengurangi sampah plastik.

Baca Juga: Menteri Susi Sebut 2030 Laut Akan Lebih Banyak Sampah Plastik daripada Ikan

"Buli yang positif boleh kalau yang buli minum sedotan boleh dibuli kalau tidak setuju tenggelamkan saja demi terjaganya lingkungan kita," tegasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI