Ratusan Santri di Madura Dapat Program Kelompok Santri Tani Milenial

Selasa, 09 April 2019 | 09:03 WIB
Ratusan Santri di Madura Dapat  Program Kelompok Santri Tani Milenial
Peningkatan kompetensi KSTM oleh Bupati Bangkalan, R. Abd. Latif Amin Imron, di Pondok Pesantren Al Hikam, Kelurahan Tonjung, Kecamatan Burneh, Senin (8/4/2019). (Dok : Kementan)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebanyak 230 santri dari 23 pesantren di Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur, mendapatkan Program Kelompok Santri Tani Milenial (KSTM), yang diluncurkan Kementerian Pertanian (Kementan). Program ini ditandai dengan pembukaan kegiatan bimbingan teknis peningkatan kompetensi KSTM oleh Bupati Bangkalan, R. Abd. Latif Amin Imron, di Pondok Pesantren Al Hikam, Kelurahan Tonjung, Kecamatan Burneh, Senin (8/4/2019).

Kegiatan ini dihadiri Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan, Kuntoro Boga Andri, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Jatim, para kepala dinas dan pimpinan pesantren di  Bangkalan. Pada kesempatan tersebut, pemerintah memberikan bantuan bahan praktik berupa 11.500 ekor ayam, 23.000 kilogram pakan ayam, 23 paket obat, vitamin, dan vaksin, serta bantuan pembuatan kandang sebanyak 23 unit.

Menurut Kuntoro, pesantren dan santrinya memiliki posisi strategis dalam percepatan pembangunan pertanian dan regenerasi petani. Pesantren sebagai institusi pendidikan harus didorong untuk mengajarkan lifeskill yang bisa mengembangkan potensi daerahnya.

"Para santri, yang merupakan generasi muda memiliki potensi besar untuk sebagai penerus SDM atau tenaga kerja di sektor pertanian. Oleh karena itu, kita harus bina mereka dan ajak mereka terjun ke dunia pertanian, salah satunya melalui KSTM ini," ujarnya.

Baca Juga: Kementan : Pestisida Palsu Sangat Rugikan Petani dan Produsen

Melalui bimbingan teknis tersebut, tambahnya, selain diharapkan terjadi peningkatan kompetensi, para santri juga bisa bergabung dalam KSTM sebagai media organisasi pembelajaran dalam dunia pertanian dan pengembangan usaha.

Terkait potensi daerah, Amin Imron, atau yang biasa dipanggil Ra Latif ini menyebutkan, Bangkalan merupakan gudang pondok pesantren di Jatim.

"Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2018, terdapat 231.000 pondok pesantren, dengan 805 madrasah diniyah di Kabupaten Bangkalan," ucapnya.

Selain itu, menurut Ra Latif, Bangkalan juga memiliki potensi di sektor pertanian dengan 70 persen penduduknya bekerja di sektor ini. Di Kabupaten ini ada 29.000 hektare lahan sawah, dengan produksi padi mencapai 32.000 ton per tahun, dan jagung sebanyak 132.000 ton per tahun.

Meski demikian, sambung Ra Latif, beberapa indikator masih menunjukkan Bangkalan sebagai daerah tertinggal. Menurut Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, ada 60 persen desa di Bangkalan dan 15 persen penduduknya termasuk kategori tertinggal.

Baca Juga: Demi Selamatkan Rawa dan Sejahterakan Petani, Kementan Gelar Workshop

"Ketertinggalan ini identik dengan desa dan pertanian, sehingga obat mujarab membangun desa adalah dengan membangun pertanian," tegasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI