Suara.com - Capres nomor urut 02, Prabowo Subianto menyatakan, ada kebocoran uang Indonesia sebesar Rp 2.000 triliun. Menanggapi hal itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan menyebut pernyataan Prabowo itu tidak masuk akal.
Menurut Luhut, jika ada kebocoran Rp 2.000 triliun, seharusnya Indonesia sudah bangkrut. Karena Anggaran Pendapatan Belanja Nasional (APBN) Indonesia tahun 2019 hanya Rp 2.400 triliun.
"APBN kita cuma Rp 2.000 triliun sekian, nggak ada APBN dong, habis dong, itu logikanya, kadang-kadang nggak jelas gitu lho," ujar Luhut di Kantor Kemenko Bidang Kemaritiman, Jakarta Pusat, Senin (8/4/2019).
Menurut dia, data Prabowo itu diklaim didapatkan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Namun data tersebut dikatakan Luhut sudah dibantah KPK. Prabowo dianggap tidak membaca data dari KPK secara menyeluruh.
Baca Juga: Sebut Anggaran Negara Bocor, Ma'ruf Amin Minta Prabowo Lapor KPK
"Sudah dibantah KPK, dia (Prabowo) cuma baca sepotong-potong," ucap Luhut.
Sebelumnya, Prabowo Subianto menyebut ada kebocoran ribuan triliun rupiah. Hal itu dikatakan Prabowo saat kampanye akbar di Stadion Gelora Bung Karno, Minggu (7/4/2019).
Prabowo juga menyebut data tersebut terus ditolak para elite hingga akhirnya Prabowo mengaku mendapat data dari KPK yang menyatakan, Indonesia mengalami kebocoran hingga Rp 2.000 triliun.
"Tapi elit Indonesia selalu tidak membantah, tidak menyanggah, tapi mengejek. Ditanya, mana buktinya? Tahu-tahu tiga hari lalu KPK, Komisi Pemberantasan Korupsi, dia mengatakan yang bocor Rp 2.000 triliun. Selama ini Prabowo mengatakan Rp 1.000 triliun hilang, KPK mengatakan Rp 2.000 triliun hilang," terang Prabowo.
Baca Juga: Kampanye Akbar Prabowo - Sandiaga di GBK Hasilkan 72 Ton Sampah