Suara.com - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menanggapi kemurkaan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang murka pada proyek Light Rail Transit (LRT) Jabodebek yang menjadi penyebab banjir di bawah jalan layang Pancoran dan underpass Cawang.
Menurut Budi Karya, Anies Baswedan harus mempunyai bukti yang pasti sebelum menuding pembangunan LRT Jabodebek sebagai penyebab banjir.
"Mungkin saya minta Pak Gubernur itu meneliti lebih jauh bahwa kalau berstatement itu kan ada buktinya," ujar Menhub saat ditemui di Kantor PT Pelindo II (Persero) Kawasan Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (7/4/2019).
Mantan Direktur Utama Angkasa Pura II ini menuturkan, semua pembangunan pasti telah melakukan perencanaan tata lingkungan sekitar.
Baca Juga: Ditegur Anies, Adhi Karya Akan Tambah Pompa Air Atasi Banjir di Proyek LRT
Salah satunya mencari lokasi yang baik, sehingga tidak memberikan dampak ke masyarakat sekitar.
"Menurut hemat kami, perencanaan itu (pembangunan LRT Jabodebek) dilakukan dengan baik, dengan titik-titik yang baik," jelas dia.
Kendati demikian, Budi Karya bakal mengundang Anies untuk kembali mengecek ke lokasi pembangunan LRT Jabodebek, untuk membuktikan apakah benar proyek LRT jadi penyebab banjir.
"Iyalah, kita ngecek sama-sama. Enggak usah komentar di luar. Sama-sama saja kita evaluasi dan kita perbaiki," ucap dia.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau titik penyebab banjir di bawah jalan layang Pancoran dan underpass Cawang, Jakarta Timur, Kamis (4/4/2019).
Baca Juga: Kasus Suap Air Minum PUPR, KPK Periksa General Manager PT Adhi Karya
Saat melihat titik banjir, Anies kemudian menegur pihak kontraktor proyek Lintas Rel Terpadu (LRT) yakni PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI).
Anies melihat beberapa tiang pancang proyek LRT Cawang-Dukuh Atas yang menutup saluran air menjadi salah satu penyebab banjir di wilayah tersebut.
"Saluran itu terpotong-potong oleh pilar lalu dibawahnya ada tudung pilar lalu ada tiang pancang itu volumenya besar," kata Anies usai meninjau underpass Cawang.