Suara.com - Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra memprediksi, keperkasaan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS bakal terhenti sesaat.
Menurut pengamatan Ariston, indeks dolar AS terlihat menguat kembali ke atas area 97 setelah sempat melemah ke area 96.
Penguatan ini karena data ekonomi AS yang belakangan ini membaik dan terakhir data Klaim Tunjangan Pengangguran mingguan AS yang turun ke level terendah selama berpuluh-puluh tahun di 202 ribu klaim.
Ini memberikan optimisme ke pasar bahwa data Non-Farm Payroll AS yang akan dirilis Jumat malam ini akan lebih bagus dari ekspektasi. Sehingga, rupiah mungkin sedikit tertekan terhadap dolar AS.
Baca Juga: April Mop, Bank Indonesia: Jangan Sampai Tertipu Uang Palsu
"Rupiah berpotensi bergerak di kisaran Rp 14.150 - Rp 14.210," kata Ariston di Jakarta, Jumat (5/4/2019).
Kendati demikian, Ariston juga mengamati, optimisme terhadap penyelesaian negosiasi dagang AS dengan China menjadi faktor penguat rupiah terhadap dolar AS.
Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan rupiah pada Kamis Kemarin (4/4/2019) berada di level Rp 14.167 per dolar AS.
Level itu menguat bila dibandingkan pergerakan nilai tukar rupiah pada hari sebelumnya di level Rp 14.182 per dolar AS.
Sementara itu, berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia, nilai tukar rupiah pada Kamis kemarin berada di level Rp 14.182 per dolar AS.
Baca Juga: Ketua DPR : Fintech Perlu Diawasi Secara Agresif oleh Bank Indonesia
Posisi itu menguat bila dibandingkan pergerakan nilai tukar rupiah pada hari sebelumnya yang berada di level Rp 14.237 per dolar AS.