Panen Padi di Indramayu, Mentan Minta Bulog Serap Gabah Secara Cepat

Jum'at, 05 April 2019 | 08:44 WIB
Panen Padi di Indramayu, Mentan Minta Bulog Serap Gabah Secara Cepat
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman saat memanen Padi dan Memyerap Gabah Petani Kabupaten Indramayu, Kamis (4/4/2019) (Dok : Kementan).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman minta Badan Urusan Logistik (Bulog) segera melakukan penyerapan panen padi masyarakat di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Produksi padi di kawasan ini meningkat cukup segnifikan, apalagi saat ini dalam kondisi panen.

Hal ini dikatakan Mentan saat kunjungan kerjanya di Desa Tambi, Kecamatan Sliyeg, Indramayu.

"Kami minta Bulog, jangan biarkan petani rugi. Bulog harus menyerap tanpa batas. Artinya, gabah yang ada harus diserap sebanyak-banyaknya. Kami juga sudah koordinasi dengan BUMN agar bekerja secara cepat," ujar Amran, di Indramayu, Kamis (4/4/2019).

Amran menegaskan, Bulog tidak boleh menyerap gabah kering petani di bawah harga pembelian pemerintah (HPP), yaitu Rp 4.070 per kilogram. Keputusan ini sudah mutlak, karena instruksi langsung dari Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Kementan Prihatin Penggunaan Pestisida Ilegal Ditemukan di Brebes

"Apalagi Kabupaten Indramayu juga sudah mendapat bantuan sebesar Rp 24 miliar, yang terdiri dari benih, bibit, pupuk dan traktor. Kita harapkan, seluruh bantuan ini mampu mendorong Indramayu terus menjadi penopang lumbung pangan nasional," katanya.

Bupati Indramayu, Supendi, menyampaikan terima kasih atas bantuan dan dukungan pemerintah pusat. Kementerian Pertanian (Kementan), disebutnya telah memberikan perhatian yang besar terhadap petani di Kabupaten Indramayu sebagai penggerak peningkatan pangan nasional.

"Masyarakat Indramayu mengucapkan terimakasih kepada pemerintah Jokowi, khususnya Kementerian Pertanian atas semua dukungan dan bantuannya. Terlebih untuk pembangunan waduk Jatigede di Sumedang, karena selama ini waduk tersebut yang mengairi sawah di Indramayu," katanya.

Selain Jatigede, pengairan sawah di Indramayu juga nantinya akan terbantu dengan dua waduk lain yang saat ini masih dalam proses pengerjaan. Kedua waduk itu masing-masing adalah Cipanas dan Sadawarna.

"Semua waduk itu sangat berkontribusi terhadap peningkatan produksi padi di Kabupaten Indramayu bagian tengah dan bagian barat," katanya.

Baca Juga: Kementan Lepas Ekspor Perdana Jagung ke Korea Selatan

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Indramayu, Takmid menambahkan, saat ini harga gabah di wilayahnya mencapai angka Rp 3.800 per kilogram, sedangkan penyerapan Bulog hingga 3 April mencapai 135 ribu ton.

"Tapi posisi kita belum panen raya, karena masih di angka 45 persen. Penghitungan kita justru pada saat puncaknya, yang diperkirakan mencapai angka 1,8 juta ton gabah kering," ujarnya.

Untuk itu, Bulog diharapkan tidak hanya diam ketika harga gabah bergerak turun seperti saat ini. Menurut Takmid, petani hanya menginginkan harga gabah stabil, setidaknya sama dengan HPP, Rp 4.070 per kilogram.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI